Pages

Sunday, May 21, 2023

Kisah Nadiem & Tukang Ojek

Kisah Nadiem & Tukang Ojek: Dulu Disayang, Kini...

Nadiem Anwar Makarim adalah satu dari sedikit orang Indonesia yang punya keistimewaan berlapis. Dia punya dua kombinasi sempurna untuk melangkah ke depan.

Pertama, dia lahir dari keluarga terpandang yang membuatnya cukup "berada". Bapaknya, Nono Anwar Makarim, adalah pengacara ternama Indonesia. Berbagai kasus hukum di tingkat nasional dan internasional sukses ditanganinya.

Barangkali tanpa aspek kedua ini semua langkahnya akan sia-sia. Ya, dia punya otak cerdas. 

Dalam kurun 2002 sampai 2006, Nadiem menimba studi di Amerika Serikat. Dia menyelasaikan kuliah sarjana di Brown University lalu lanjut lagi kuliah pascasarjana di Harvard Business School. Setelah rangkaian kuliahnya selesai, dia pulang kampung dan langsung bekerja di firma konsultasi global, McKinsey selama tiga tahun hingga 2009.

Kedatangannya di Indonesia inilah menjadi titik balik perjalanan karir Nadiem. Kepada almamaternya Harvard Business School, Nadiem cerita kalau dia sebal dan kesal dengan situasi jalanan Jakarta. Kemacetan membuat mobilitas Nadiem, dan juga jutaan orang lain, sangat terhambat. Dia rugi waktu dan uang.

Meski perusahaan tempatnya bekerja menyediakan mobil dan supir, tetap saja dia ogah memanfaatkannya karena alasan tersebut. Alhasil, dia memilih tukang ojek, yang berdiam diri di bawah pohon, sebagai sahabat perjalanannya sehari-hari untuk menembus kemacetan Jakarta.  

Namun, di sisi lain dia merasa heran melihat tukang ojek yang mangkal di pangkalan.

"Tujuh puluh lima persen waktu kerja mereka hanya berdiam diri, sangat tidak efisien," kata Nadiem dalam acara New City Summit Jakarta 2015 lalu.

Alhasil, dia punya ide cemerlang: layanan call center untuk memanggil tukang ojek. Jadi, tukang ojek tidak lagi hanya bengong, ngobrol, dan ngopi sembari menunggu penumpang. Mereka harus 'jemput bola' berdasarkan order pengguna.

Layanan itu kemudian diwujudkan dalam perusahaan rintisan (startup) bernama Go-Jek pada 12 Oktober 2010. Nadiem tak sendiri mendirikan ini. Ada Kevin Aluwi dan Michaelangelo Moran yang ikut serta.

Awalnya, Go-Jek hanya memiliki 20 mitra pengemudi. Pemasarannya pun dari mulut ke mulut, dan tersebar di teman dan saudara Nadiem. Namun, setahun kemudian Nadiem mulai meniru layanan serupa asal AS, yakni Uber. Go-Jek pun mulai mengembangkan aplikasi dan inilah awal perjalanannya.

"Hampir dalam semalam, Go-Jek merombak citra ojek rendahan. Jika sebelumnya dipandang sangat tidak aman, kini tidak lagi demikian. Go-Jek membawa tukang ojek menjadi sangat profesional," tulis Jeffrey Hutton di Harvard Business School.

Beruntung bagi Nadiem karena saat mendirikan Go-Jek dibantu oleh kebangkitan perusahaan rintisan, perkembangan pesat internet, dan bobroknya aturan kendaraan bermotor di Indonesia. 

Tahun 2015 adalah titik balik bagi Go-Jek dan Nadiem. Sebab, di tahun itu perusahannya dapat investasi besar dan mulai mengembangkan tiga layanan utama, yakni GoRide, GoSend, dan GoMart, hingga menarik minat publik.

Masyarakat ramai-ramai menggunakan Go-Jek. Begitu pula tukang ojek pangkalan yang beralih menjadi mitra Go-Jek karena dinilai mampu mendongkrak penghasilan.

Litbang Kompas sendiri pernah menyebut bahwa pada 2014 pendapatan mitra Go-Jek mencapai Rp 10,94 juta. Tentu bagi tukang ojek ini hal menggiurkan. 

Namun, sekarang situasi berbeda. Nadiem kini tak lagi memegang komando di Go-Jek usai dilantik jadi Mendikbud pada 2019. Sedangkan mitra pengemudi pun hidup sulit. 

Berdasarkan pemberitaan CNBC Indonesia (5/4/2023), pengemudi ojek online, termasuk di dalamnya mitra Go-Jek, mulai mengalami penurunan antusias. Penyebabnya karena aplikasi ride hailing melakukan potongan lebih dari 20%. Karena inilah para mitra pengemudi tak lagi melihatnya sebagai profesi menjanjikan. Alhasil mereka pun beralih-alih pindah profesi.

Hal ini menjadi ironi. Jika dulu Nadiem dan perusahannya menjadikan mitra driver sebagai sahabat, maka kini tidak lagi demikian. Perusahaan yang didirikannya sendiri, justru berupaya 'menendang' mitranya.


Sumber :

https://www.cnbcindonesia.com/market/20230503063903-17-433884/kisah-nadiem-tukang-ojek-dulu-disayang-kini

Sunday, May 14, 2023

Linda Yaccarino, CEO Baru Twitter

Elon Musk Umumkan Linda Yaccarino Sebagai CEO Baru Twitter

Sabtu, 13 Mei 2023

Elon Musk pemilik Twitter, pada Jumat (12/5/2023), mengumumkan penunjukan Linda Yaccarino mantan eksekutif penjualan periklanan NBC Universal sebagai CEO baru Twitter.

Musk yang juga CEO Tesla dan SpaceX mengumumkan penunjukan Yaccarino melalui cuitan Twitternya. Dia mengatkakan CEO baru itu akan fokus pada operasi bisnis, sedangkan Musk sendiri akan fokus pada desain produk dan teknologi baru.

Dia juga menegaskan kembali rencananya untuk mengubah Twitter menjadi “X, aplikasi segalanya”.

Melansir laporan Antara mengutip Xinhua, Sabtu (13/5/2023), orang terkaya di dunia itu mengakuisisi platform media sosial tersebut seharga 44 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.722) tahun lalu.

Perusahaan itu digabungkan kembali menjadi X Corp pada bulan lalu, dan tidak lagi berdiri sebagai perusahaan terpisah, meski masih menggunakan nama merek awal.

Musk sebelumnya mengatakan dia sedang mencari CEO baru dan mengadakan jajak pendapat di Twitter, di mana sebagian besar pemilih mengatakan Musk harus mengundurkan diri. (ant/bil/ipg)

https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2023/elon-musk-umumkan-linda-yaccarino-sebagai-ceo-baru-twitter/


Jadi CEO baru Twitter, Linda Yaccarino Akui Tak Sabar Lakukan Transformasi

Senin, 15 Mei 2023

Linda Yaccarino CEO Twitter yang baru mengaku tak sabar melakukan transformasi, demi menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi perusahaan. Dia mengungkapkan terinspirasi oleh visi Elon Musk selaku pemilik Twitter.

“Saya sudah lama terinspirasi oleh visi (Musk) untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah. Saya senang membantu membawa visi ini ke Twitter dan mentransformasikan bisnis ini bersama-sama,” kata Yaccarino dalam cuitannya, Sabtu (14/5/2023) lalu waktu setempat.

Dilaporkan Antara mengutip Reuters Senin (15/5/2023), di Twitter, Yaccarino menyatakan berkomitmen untuk masa depan platform media sosial tersebut. Ia juga menekankan betapa pentingnya umpan balik dari para pengguna untuk membangun Twitter 2.0.

Mantan kepala periklanan untuk Comcast Corp’s NBCUniversal itu juga akan mencoba membalikkan penurunan pendapatan iklan.

Diketahui bahwa sejak Musk mengakuisisi Twitter, pengiklan meninggalkan platform tersebut karena kekhawatiran iklan akan muncul di konten yang tidak pantas. Musk pun pada awal tahun ini pun telah mengakui bahwa Twitter mengalami penurunan besar dalam pendapatan iklan.

Dengan ditunjuknya Linda Yaccarino sebagai CEO Twitter yang baru, menurut laporan Reuters sebelumnya, Jumat (12/5/2023) lalu, para analis mengatakan Elon Musk tampaknya akan lebih fokus pada Tesla.

Sejak Musk membeli Twitter, para investor khawatir dia tidak dapat memberikan perhatian penuh kepada Tesla. Saham Tesla diketahui mengalami tahun terburuknya pada 2022.

“Ini adalah langkah positif bagi pemegang saham Tesla karena dia kemungkinan akan menghabiskan lebih banyak waktu di Tesla,” kata Gene Munster, Managing Partner di Deepwater Asset Management. (ant/bil)

https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2023/jadi-ceo-baru-twitter-linda-yaccarino-akui-tak-sabar-lakukan-transformasi/

Monday, May 8, 2023

Achmad Zaky Pendiri Bukalapak

Gagal Jualan Mie Ayam Bangun Startup, Kini Berharta Rp 1,1 T

02 May 2023

Kisah sukses para pendiri startup selalu menarik untuk dibahas. Salah satunya Achmad Zaky, pendiri Bukalapak yang kini menjadi salah satu e-commerce besar di Indonesia.

Perjalanan Zaky untuk meraih sukses seperti sekarang tidaklah mudah. Zaky bercerita untuk bisa mencapai sukses seperti sekarang kerja keras, kemauan dan tekad yang kuat. Sebelum berhasil membuat e-commerce, Zaky pernah mencoba membuka usaha kuliner mie ayam ketika kuliah.

Pria 32 tahun itu menghabiskan uang tabungannya untuk berjualan mie ayam namun sayang berakhir bangkrut. Belajar dari pengalaman tersebut, Zaky justru bisa membangun bisnis yang besar.

"Kalau kita dalam kondisi nggak baik Tuhan lagi nyiapin sesuatu yang baik buat kita. Saya pernah coba (bisnis) dan gagal waktu nyoba jual mie ayam tapi saya justru pengen gagal lagi. Kenapa? Karena kegagalan itu adalah suatu proses yang sangat dahsyat dan selalu tergores di kepala," papar Zaky dalam acara InnoCreativation di Surabaya, beberapa tahun silam.

Selain itu, Zaky juga pernah merasakan yang namanya rendah diri saat pindah ke Bandung. Pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengaku malu karena tak bisa bahasa Inggris. Bahkan ia sempat stres.

Zaky juga sempat takut untuk ikut berorganisasi karena kurang percaya diri. Namun setelah dilawan rasa takut tersebut, ia merasakan pengalaman yang berbeda.

"Saya datang dari Sragen sempat shock pas waktu datang ke ITB semua orang percaya diri dan pintar bahasa Inggris. Saya sempat stres. Tapi ternyata setelah kita coba ketakutan itu nggak ada," ungkapnya.

Kini, suksesnya perusahaan rintisan atau startup, tentu juga akan ikut berdampak pada nilai aset para pendirinya.

Harga saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) ditutup Rp 238 per saham pada Jumat (28/4). Nilai Zaky sebagai pendiri Bukalapak pun juga ikut terpengaruh.

Berdasarkan prospektus initial public offering (IPO), Achmad Zaky Syaifudin memiliki sebanyak 4.452.515.674 unit saham atau setara 4,32% setelah IPO. Artinya, jika Zaky tidak menjual saham miliknya atau menambah kepemilikannya, saham Zaky di Bukalapak kini bernilai sekitar Rp1,1 triliun.


Sumber :

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230502151401-37-433761/gagal-jualan-mie-ayam-bangun-startup-kini-berharta-rp-11-t

Kisah Nadiem & Tukang Ojek

Kisah Nadiem & Tukang Ojek: Dulu Disayang, Kini... Nadiem Anwar Makarim adalah satu dari sedikit orang Indonesia yang punya keistimewaan...