Pages

Friday, December 4, 2020

Nadiem Makarim

Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. (lahir di Singapura, 4 Juli 1984; umur 36 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo-K.H Ma'ruf Amin, yang dilantik pada 23 Oktober 2019. 

Ia merupakan pendiri Gojek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia jasa berbasis daring yang beroperasi di Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Vietnam, dan Thailand.


Latar belakang

Nadiem Anwar Makarim adalah putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka yang berketurunan Minang-Arab. Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah seorang perintis kemerdekaan Indonesia.


Pendidikan

Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SMA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan Hubungan Internasional di Universitas Brown, Amerika Serikat.

Nadiem sempat mengikuti pertukaran pelajar di London School of Economics. Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pascasarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.


Karier dan Bisnis

Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia. Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor. 

Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Gojek yang telah ia rintis sejak tahun 2011. Saat ini Gojek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia. 

Pada bulan Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar US$550 juta atau sekitar Rp7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.


McKinsey & Co (2006–2009)

Setelah menyelesaikan sekolahnya di Harvard dengan gelar MBA, Nadiem memutuskan untuk pulang ke tanah air dan bekerja di McKinsey & Co. Nadiem menjadi konsultan McKinsey selama 3 tahun.


Zalora Indonesia (2011–2012)

Nadiem menjadi Co-Founder dan Managing Director Zalora Indonesia pada tahun 2011. Pada 2012, Nadiem memutuskan keluar dari Zalora untuk membangun perusahaan rintisan (startup) sendiri, termasuk Gojek yang pada waktu itu memiliki 15 karyawan dan 450 mitra driver. 

Ia mengaku telah belajar cukup banyak di Zalora, yang merupakan tujuan utamanya ketika menerima pekerjaan di perusahaan itu. Di Zalora, Nadiem memiliki kesempatan membangun perusahaan rintisan besar dan bekerja dengan sejumlah talenta terbaik di kawasan Asia.


Kartuku (2013–2014)

Sambil mengembangkan Gojek, Nadiem juga menjadi Chief Innovation Officer Kartuku setelah keluar dari Zalora. Saat awal berdiri, Kartuku tidak ada kompetitor dalam sistem pembayaran non-tunai di Indonesia. Kartuku kemudian diakuisisi Gojek untuk memperkuat GoPay.


Gojek (2010–2019)

Nadiem mendirikan Gojek pada 2010 dan kini Gojek sudah menjadi salah satu dari 19 dekakorn di dunia, dengan valuasi Gojek mencapai US$10 miliar. Gojek pertama kali berdiri sebagai pusat panggilan, menawarkan hanya pengiriman barang dan layanan ride-hailing dengan sepeda motor. 

Sekarang, Gojek telah bertransformasi menjadi aplikasi besar, menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi, pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih rumah, logistik hingga platform pembayaran digital yang dikenal dengan GoPay. 

Karier bisnis Nadiem Makarim di Gojek membawanya masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe Asia. Nadiem Makarim diperkirakan memiliki nilai kekayaan mencapai US$100 juta.


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2019–sekarang)

Pada 22 Oktober 2019, Nadiem secara resmi menyatakan bahwa dirinya mengundurkan diri sebagai Direktur Utama Gojek setelah pagi harinya dipanggil oleh Presiden Joko Widodo ke istana negara. Pada 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan kabinet menterinya dengan Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Sebagai menteri pendidikan, Nadiem Makarim mencanangkan kebijakan "Merdeka Belajar".


Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Nadiem_Makarim

Monday, October 26, 2020

Lee Kun-hee, Arsitek Kerajaan Samsung

Melihat Lebih Dekat Rekam Jejak Lee Kun-hee, Arsitek Di Balik Kerajaan Samsung Yang Ternoda Skandal Politik

26 Oktober 2020


Pemimpin Samsung Grup, Lee Kun-hee tutup usia akhir pekan kemarin/Yonhap

Akhir pekan kemarin, kabar duka datang dari Korea Selatan. Taipan sekaligus pemimpin perusahaan raksasa teknologi Samsung, Lee Kun-hee tutup usia. Dia menghembuskan napas terakhirnya pada usia 78 tahun di Samsung Medical Center di Irwon-Dong, Gangnam, Seoul, Korea Selatan pada Minggu (25/10).

Kepergiannya meninggalkan "kerajaan" Samsung yang tengah naik daun di seluruh dunia. Meski hayatnya sudah tidak dikandung badan, namun nama Lee Kun-hee tidak akan mudah lekang dari ingatan publik.

Dia terkenal sebagai "arsitek" di balik kejayaan Samsung saat ini. Namanya tidak jarang menjadi berita utama di ranah bisnis, sosial dan bahkan politik di negeri ginseng, sejak dia mengambil alih kendali kerajaan bisnis dari ayahnya. Pasalnya, berbekal wawasan bisnisnya, Lee mengembangkan Samsung dengan pendekatan yang tidak biasa.

Lahir pada 9 Januari 1942, di kota tenggara negara Daegu, Lee adalah putra bungsu dari Lee Byung-chull yang merupakan pendiri Samsung Group. Mengutip Yonhap, Lee awalnya bukanlah penerus yang dimaksud. Mulanya, sang kaka, yakni putra tertuanya, Maeng-hee yang diharapkan dapat meneruskan kejayaan Samsung.

Namun Maeng-hee, di mata ayahnya, tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Dia dan kakak laki-laki lainnya, Chang-hee, sama-sama tidak bisa diharapkan oleh sang ayah, menyusul hukuman pidana atas penyelundupan sakarin.

Keduanya pun diduga mengajukan petisi ke kantor kepresidenan Korea Selatan yang menuduh bahwa ayah mereka menghindari pajak dan secara ilegal membawa uang ke luar negeri. Setelah kakak-kakanya tidak bisa diharapkan, Byung-chull pun kemudian memilih Si Bungsu, Lee Kun-hee untuk melanjutkan kejayaan Samsung.

Lee sendiri belajar bisnis di Universitas Waseda Jepang dan Universitas George Washington di Amerika Serikat. Kemudian, dia memulai pelatihan manajemen bisnisnya di Tongyang Broadcast Co., yakni sebuah perusahaan media yang berafiliasi dengan Samsung pada saat itu.

Namun, partisipasi manajemen penuhnya dimulai pada tahun 1978, ketika dia dipromosikan menjadi wakil presiden Samsung Group. Ini adalah langkah pertama untuk dipersiapkan sebagai pemegang tahta Samsung berikutnya.

Lee baru benar-benar mewarisi "mahkota" Samsung pada tahun 1987 pada usia 45 tahun, ketika ayahnya meninggal dunia.

Di bawah kepemimpinannya, perusahaan tersebut berkembang dan menjadi pembuat smartphone dan chip memori terbesar di dunia, yakni Samsung Electronics Co. Bukan hanya itu, di bawah kepemimpinannya juga lah, puluhan afiliasi mulai dari Samsung Life Insurance Co. hingga Samsung Heavy Industries Co. dibangun.

Pada tahun 1993, Lee Kun-hee membuat gebrakan dengan mengumumkan filosofi bisnis merek dagang pertamanya, yakni "Inisiatif Manajemen Baru". Filosofi ini dianut oleh Samsung seperti sebuah doktrin hingga saat ini.

Kalimat paling terkenal dari filosofi itu, yang terbentuk melalui hampir tiga bulan pertemuan dengan CEO yang diadakan di Eropa dan Jepang, adalah, "Ubah segalanya kecuali istri dan anak Anda."

Sebelum pengumuman itu, Lee dikejutkan oleh rekaman video yang menunjukkan bahwa para pekerja secara manual memperbaiki penutup mesin cuci yang rusak dengan memotong ujung-ujungnya dengan pisau.

Geram dengan video tersebut, dua tahun kemudian dia menunjukkan kepada publik bahwa dia membakar 150 ribu telepon nirkabel. Melalui aksinya ini, dia hendak menyampaikan pesan kepada publik bahwa dia tidak akan mentolerir produk yang rusak.

Di bawah kepemimpinannya juga, Lee merampingkan struktur grup untuk fokus secara selektif pada sektor-sektor utama. Dia memisahkan Shinsegae Co., segmen ritel, pada tahun 1991, dan Cheiljedang, yang sekarang disebut CJ Group, pada tahun 1993.

Gebrakan yang dilakukan Lee tidak berhenti sampai di situ, pada tahun 2006, dia mengumumkan inisiatif yang dia sebut sebagai "Mach Management Initiative". Dia membandingkan Samsung dengan pesawat terbang yang tidak hanya harus mengganti mesinnya tetapi juga semua material dan sistem agar bisa terbang lebih cepat daripada kecepatan suara.

Dia juga menilai bahwa Samsung harus mengubah inti dan struktur dalamnya untuk menempatkan dirinya di panggung dunia.

Inisiatif dan strateginya pun membuahkan hasil. Samsung Electronics mampu melampaui Sony Corp. Jepang di industri TV pada tahun 2006 dan Apple Inc. di pasar ponsel pintar pada tahun 2012.

Dengan banyak keberhasilan di rekam jejaknya, perjalanan bisnis Lee bukan tanpa hambatan dan kegagalan. Lee pernah terjun ke industri mobil pada tahun 1995 dengan meluncurkan Samsung Motors Co. Tetapi bisnis mobil kemudian mengalami kesulitan, dan berubah menjadi Renault Samsung Motor Co. setelah pembuat mobil Prancis itu membeli 80,1 persen saham di perusahaan tersebut.

Krisis lain juga pernah menimpanya pada tahun 2007, ketika seorang mantan penasihat hukum Samsung mengungkap fakta kepada publik bahwa sang konglomerat menjalankan dana gelap raksasa. Dana gelap itu dia gunakan untuk menyuap orang-orang berpengaruh, termasuk politisi, jaksa penuntut dan pejabat pemerintah, untuk memastikan mereka berpaling dari praktik bisnis ilegal Samsung.

Pengungkapan itu memicu kontroversi besar di Korea Selatan. Pada April 2008, Lee pun kemudian memutuskan untuk menyerahkan semua manajemen di bawah tekanan publik yang meningkat.

Kemudian pada Agustus 2009, dia dihukum karena penggelapan pajak dan menyembunyikan asetnya di rekening pembantunya. Namun Jaksa penuntut mengatakan mereka tidak menemukan bukti dana gelap.

Lee kemudian dijatuhi hukuman tiga tahun penjara ditangguhkan selama lima tahun dan denda 110 miliar won. Dia juga harus membayar 45,6 miliar won sebagai pajak yang belum dibayar.

Empat bulan kemudian, Sang Taipan diampuni oleh Presiden Lee Myung-bak. Presiden mengatakan, negaranya membutuhkan pemimpin Samsung untuk membantu memenangkan tawaran menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2018. Lee Kun-hee memang diketahui telah menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional sejak 1996.

Upaya Lee Myung-bak tidak sia-sia, Korea Selatan akhirnya memenangkan tender tersebut dan berhasil menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin PyeongChang pada Februari 2018.

Lee Kun-hee pun kemudian diangkat kembali sebagai ketua Samsung Electronics pada Maret 2010 atas permintaan CEO grup, yang mengatakan bahwa mereka sangat membutuhkan pengalaman dan keterampilan kewirausahaan untuk bertahan dari krisis yang dihadapi grup.

Salah satu produk terkemuka yang disebut-sebut sebagai proyek Lee Kun-hee yang paling berhasil adalah jajaran smartphone Samsung Galaxy yang digemari banyak orang di dunia hingga saat ini. Kesuksesan Samsung yang berhasil dia rancang menjadi warisan tersendiri bagi penerusnya kini. Bukan hanya raksasa bisnis, kepergian Lee Kun-hee juga meninggalkan istri dan anak-anaknya.

Lee diketahui menikah dengan Hong Ra-hee, yang ayahnya dua kali menjabat sebagai menteri Kabinet pada tahun 1966. Mereka memiliki seorang putra dan tiga putri. Sayangnya, putri bungsu mereka bunuh diri pada tahun 2005.

Kejayaan Samsung kini diserahkan kepada putra satu-satunya dan anak tertuanya Jae-yong. Sama seperti sang ayah, dia telah dipersiapkan untuk menduduki peran tersebut. Jae-yong telah melakukan upaya untuk membuka jalan bagi warisan manajerialnya, termasuk memulai Samsung C&T Corp. baru sebagai firma de facto konglomerat.

Dia saat ini menjabat sebagai wakil ketua Samsung tetapi telah dianggap sebagai pemimpin de facto kerajaan teknologi sejak ayahnya pingsan karena serangan jantung pada Mei 2014. Sementara itu, putri tertua Lee, Boo-jin, memimpin cabang hotel Samsung, Hotel Shilla Co., sedangkan putri keduanya, Seo-hyun, bertanggung jawab atas Samsung Welfare Foundation.


Sumber :

https://dunia.rmol.id/read/2020/10/26/458218/melihat-lebih-dekat-rekam-jejak-lee-kun-hee-arsitek-di-balik-kerajaan-samsung-yang-ternoda-skandal-politik

Monday, October 19, 2020

Biografi Ben van Beurden

Bernardus Cornelis Adriana Margriet "Ben" van Beurden (lahir 23 April 1958) adalah CEO Royal Dutch Shell plc. Van Beurden bergabung dengan Shell pada tahun 1983, setelah lulus dengan gelar master di bidang Teknik Kimia dari Delft University of Technology di Belanda.

Karier Van Beurden di Shell mencakup bisnis Hulu dan Hilir. Dia telah memegang sejumlah peran operasional dan komersial termasuk di bidang Kimia dan LNG. Dalam 30 tahun karirnya di Shell, Van Beurden telah bekerja di sejumlah wilayah, mulai dari negara asalnya di Belanda, hingga Malaysia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat. 

Sebelum menjadi CEO Shell, Van Beurden adalah Direktur bisnis Hilir Shell dari Januari hingga September 2013. Sebelumnya, dia adalah Wakil Presiden Eksekutif Bahan Kimia sejak Desember 2006 yang berbasis di London, ketika dia menjabat di dewan sejumlah asosiasi industri terkemuka, termasuk Dewan Internasional Asosiasi Kimia dan Dewan Industri Kimia Eropa. Dia telah memegang sejumlah peran kunci dalam bisnis Hulu dan Hilir grup, termasuk jabatan Vice President Manufacturing Excellence sejak Januari 2005.

Dipuji karena "pengetahuannya yang mendalam tentang industri dan pengalaman eksekutif yang telah terbukti di berbagai bisnis Shell", Van Beurden dikreditkan karena mengubah divisi bahan kimia Shell yang sedang berjuang. Dari perusahaan yang merugi di tahun 2008, bisnis Bahan Kimia kini menyumbang 5 persen dari laba bersih. Dia juga bekerja untuk sepertiga dari 30 tahun karir Shell di bisnis gas alam cairnya, yang telah menjadi pendorong penting pertumbuhan grup.

Pada 2014, dia dibayar € 24,2 juta.

Pada 2018, kompensasi Van Beurden sekitar £ 17,2 juta.


Sumber :

https://en.wikipedia.org/wiki/Ben_van_Beurden

https://www.marketscreener.com/business-leaders/Ben-van-Beurden-4655/biography/

Sunday, September 27, 2020

Hidup Hemat ala Warren Buffett

Dinilai Unik, Yuk Intip Hidup Hemat ala Warren Buffett

Dari data The Real-Time Billionaires List Forbes, Warren Buffett terdaftar sebagai orang terkaya nomor 6 di dunia. Tercatat kini kekayaan bersih pengusaha sekaligus investor kenamaan itu telah mencapai kurang lebih US$82 miliar.

Jadi salah satu orang paling tajir di dunia, rupanya enggak membuat Buffett punya gaya hidup yang glamour. Pria kelahiran 1930 itu justru dikenal diketahui punya gaya hidup yang cukup hemat lho!

Kok bisa?

Soalnya, hal yang paling penting adalah kebutuhannya terpenuhi, bukan keinginannya. Misalnya, pesawat jet yang ia miliki bukan sekedar untuk pamer, melainkan benar-benar berfungsi untuk menghemat pengeluaran perjalanannya.

Nah, berikut sejumlah gaya hidup hemat ala Warren Buffett, yang dilansir dari Bisnis.

 

Sarapan Paket Hemat di McDonalds

Pernah enggak sih kamu membayangkan, orang yang hidupnya bergelimang harta, minimal akan makan menu yang sehat dan mahal kayak salmon atau jus jeruk seperti kehidupan karakter Sarah di film Si Doel Anak Sekolahan?

Kalaupun memang begitu, Warren Buffett justru memilih untuk sarapan di restoran siap saji McDonald lho! Dari catatan Financial Express, Buffett diketahui selalu sarapan di McDonalds, dengan hanya menghabiskan tidak lebih dari US$3,17 setiap kali makan.

Mungkin kalau di sana ada menu nasi uduk atau bubur ayam, Buffett bakal pilih enggak ya?

 

Bertahan dengan Ponsel “Jadul”

Produksi ponsel pintar semakin hari semakin menggila. Berbagai perusahaan teknologi berlomba-lomba untuk merilis produk ponsel pintarnya yang semakin canggih.

Semakin canggih smartphone, semakin mahal pula harganya. Meski begitu, hanya demi eksistensi dan gaya hidup hypebeast, banyak yang rela melakukan cicilan dan berhutang hanya demi membeli smartphone tersebut.

Namun dalam kurun waktu yang lama, Warren Buffett memilih untuk setia pada ponsel lamanya, yakni Samsung SCH-U320. Ponsel “jadul” yang berbentuk flip itu dinilai seharga US$20 saja.

Lucunya, Buffet diketahui punya sekitar 5,9 persen saham di Apple Inc lho! Meski begitu, kini Buffett sudah upgrade ponselnya menjadi iPhone 11.

Baginya, ponsel hanya digunakan untuk kebutuhan dasar komunikasi, seperti melakukan panggilan telepon dan pesan singkat. Bukan untuk memenuhi gaya hidup.

 

Pernah Setia Menggunakan Mobil Tua

Diketahui, dulu Buffett pernah mengendarai mobil merk Cadillac DTS 2006. Ia dengan setia dan percaya diri mengendarai mobil tua itu.

Hingga akhirnya di tahun 2014, ia baru mengganti mobil kesayangannya itu dengan Cadillac XTS yang lebih mewah, dengan harga US$46.000. Hal itu pun ia lakukan setelah diledek putrinya, Sussie, bahwa mengendarai mobil tua itu memalukan.


Wah! Lucu dan unik banget ya kisah Warren Buffet dan kehidupannya yang serba hemat itu.

Berhemat, bukan berarti pelit. Kamu hanya perlu untuk memprioritaskan kebutuhan ketimbang keinginan. Selain itu, sesuaikan juga dengan penghasilan kamu ya!


Sumber :

https://bisnismuda.id/read/1247-don-cuan/dinilai-unik-yuk-intip-hidup-hemat-ala-warren-buffett

Thursday, September 17, 2020

Ma Huateng, Pembuat WeChat

Ma Huateng: Dulu Bergaji Rp 2 Juta, Kini Berharta Rp 861 T Kalahkan Jack Ma

17 September 2020 12:22

Jika kamu ingin sedikit menengok real time billionaire list 2020 di situs Forbes, coba lihat seseorang bernama Ma Huateng yang peringkatnya kian hari kian mengalahkan bos Alibaba, Jack Ma. 

Ya, Ma Huateng konsisten mempertahankan penghasilannya sehingga dapat mengalahkan seorang Jack Ma dalam daftar Forbes. Keduanya bisa dibilang "rival" dalam hal kekayaan di Tiongkok. 

Ma Huateng adalah seorang milarder asal Tiongkok yang punya perusahaan telekomunikasi ternama, Tencent Holdings. Perusahaan yang membikin WeChat itu mampu membuat Ma Huateng sukses besar. 

Dalam catatan Forbes, Ma Huateng berhasil mencatatkan namanya di berbagai gelar kekayaan. Antara lain Billionaires 2020 ke-20, China Rich List 2019 ke-2, Powerful People 2018 ke-27, dan Richest in Tech 2017 ke-8. 

Maklum saja, di usianya yang baru menginjak 48 tahun itu, Ma Huateng berhasil sukses besar dengan Tencent-nya. Aplikasi utama yang diusung oleh perusahaannya, WeChat, mampu meraup jumlah pengunduh hingga satu juta pengguna. 

Pria yang punya panggilan Pony Ma itu tercatat punya total kekayaan sebesar 58,2 miliar dolar AS atau senilai lebih dari Rp 861 triliun. Sungguh angka yang sangat fantastis bagi pengusaha yang belum saja menginjak usia kepala lima itu. 

Namun, jauh sebelum sukses besar seperti sekarang, Ma Huateng harus melalui banyak rintangan dan proses kehidupan yang cukup rumit. Ia tak serta merta terlahir kaya raya dan berlimpah harta. 


Menjadi Karyawan Bergaji Rp 2 Juta 

Berbeda dengan rivalnya, Jack Ma, Ma Huateng lebih pendiam. Bahkan, Ma Huateng mengenal istrinya setelah hampir tiga bulan melakukan chatting di aplikasi QQ. Ma Huateng sungguh pemalu. 

Berdasarkan pernyataan seorang analis asal Hongkong yang bertugas meliput Tencent, ia bahkan tak mengerti apakah seorang Pony Ma tinggal di Shenzen, sebagai markas Tencent, atau bukan. Meski terkenal, Ma Huateng tak banyak berbicara. 

Jauh sebelum membangun Tencent, pria lulusan ilmu komputer Universitas Shenzen itu adalah seorang karyawan yang bekerja di sebuah lembaga. Di lembaga tersebut, Ma Huateng mengembangkan sebuah perangkat lunak. 

Lucunya, di pekerjaan pertamanya itu, Ma Huateng hanya punya gaji sebesar 176 dolar AS atau sekitar Rp 2 juta saja. Bayangkan, besaran gaji Ma Huateng saat itu jauh lebih kecil ketimbang upah minimum Jakarta. 

Semuanya berakhir ketika pada 1998 silam, ia bersama ketiga temannya di Universitas Shenzen mendirikan sebuah perusahaan telekomunikasi yang kini menjadi raksasa di Tiongkok dan dunia: Tencent Holdings. Sejak saat itulah Ma Huateng mulai meniti mimpinya menjadi miliarder.


Sumber :

https://kumparan.com/profil-orang-sukses/ma-huateng-dulu-bergaji-rp-2-juta-kini-berharta-rp-861-t-kalahkan-jack-ma-1uDTpYXdwMQ/full

Thursday, July 9, 2020

Bernard Arnault, Sang CEO Louis Vuitton

Kisah Orang Terkaya: Bernard Arnault, Si Pemilik Louis Vuitton

09 Jul 2020

Tahta orang terkaya nomor tiga dunia dikuasai oleh Bernard Arnault, pria asal Prancis yang memiliki barang dan fashion mewah LVMH yang menanungi Louis Vuitton. Ia adalah orang terkaya di Prancis dan Eropa. Berdasarkan catatan Forbes, keluarga Arnault mengantongi kekayaan USD109 miliar (Rp1.570 triliun).

Bernard Arnault lahir pada 5 March 1949 di Roubaix, Prancis. Ia merupakan mahasiswa lulusan Jurusan Teknik yang pada tahun 1970-an mencoba menjalankan bisnis yang dibangun ayahnya. Ia meyakinkan ayahnya bahwa ia mampu mengembangkan perusahaan tersebut dengan membuat sektor real estate.

Sayangnya, jalan tak semulus apa yang ia harapkan. Di Prancis, orang-orang pada masa itu masih sangat konservatif. Sulit baginya yang masih muda untuk mengambil keputusan pada saat itu.

Hingga pada 1979, dia sudah memimpin perusahaan. Hingga tahun 1984, industri pakaian mewah mencuri perhatiannya saat dia membeli Financier Agache yang menjual barang mewah.

Tak lama kemudian, ia pun membeli Boussac yang dimiliki Christian Dior. Dan bekerja sama dengan Le Bon Marche. Dari situ lah titik awal lahirnya Louis Vuitton.

Pada tahun 1987, dia berinvestasi pada perusahaan LVMH (Louis Vuitton Moet Hennessy) melalui Henri Racamier. Lalu pada Januari 1989, ia memiliki nilai 43,5% dari aset LVMH yang membuatnya terpilih sebagai CEO dari LVMH.

Louis Vuitton pertama kali dibuat untuk bertujuan traveling. Arnault pun memberanikan diri untuk membuka toko pertamanya di China saat orang-orang di sana bahkan tak mau membeli mobil.

"Kami menciptakan koper untuk traveler, kemudian perlahan berubah ke arah lifestyle. Tetapi, yang membuat LV terkenal adalah kualitasnya. Kami tidak pernah melakukan marketing, hanya menciptakan produk yang sangat berkualitas di desain dan pembuatannya," ungkap Bernard Arnault.

Setelah itu, Louis Vuitton langsung menyebar ke seantero dunia dan kini produknya menjadi salah satu merek mewah yang paling dicari.

Dibalik kesuksesannya, ia dinilai sebagai perpaduan yang sempurna sebagai seorang pengusaha dan pemimpin. Bernard Arnault dikenal sebagai sosok yang tenang dan sangat pintar sekaligus bijaksana dalam mencari cara untuk mencapai kesuksesannya. Dia bahkan memberi kebebasan penuh kepada desainernya untuk berkreasi.

Bernard Arnault kini memimpin grup yang terdiri dari 70 perusahaan dari label mode Louis Vuitton, Christian Dior dan Fendi ke Veuve Clicquot dan Dom Pérignon, sebuah Champagne yang telah ada sejak 1668.

Ia juga memperluas kerajaan mewahnya hingga produk sampanye mahal. Lalu berinvestasi pada Netflix, Blue Capital, Carrefour, Boo.com, Zebank dan Libertysurf.

Adapun brand terkenal yang ia miliki juga ada Givenchy, Sephora, Guerlain, Mark Jacobs, Fendi hingga saham di Hermes.

Kepemilikan keluarga Arnault atas 46% grup di bawah barang mewah Hublot, TAG Heuer dan perhiasaan Bulgari serta merek-merek Belvedere vodka dan anggur merah Cina Ao Yun, serta Rihanna Fenty Beauty membawanya menjadi orang paling kaya di Prancis bahkan Eropa.


Sumber :

https://republika.co.id/berita/qd71w83317000/kisah-orang-terkaya-bernard-arnault-si-pemilik-louis-vuitton

Monday, June 22, 2020

Elon Musk, sang Expert Generalist

Expert Generalist, Pengubah Arah Inovasi dan Revolusi Dunia

June 22, 2020 


Menjadi salah seorang pelopor dan inovator tidak lahir dalam waktu semalam. Semuanya butuh waktu dan fokus, modal utama yang dimiliki adalah pengalaman dan pengetahuan. Dasar itulah yang melahirkan para expert generalist yang ingin perubahan.

Bila tak mau melakukan hal yang baru, sangat sulit jadi seseorang yang kreatif dan inovatif.

Prinsip itulah yang dipegang teguh para expert generalist, orang-orang yang tak bisa dalam memandang dunia. Siap mengubah dunia jadi lebih efisien menurut mereka. Modalnya yang sederhana, hanya ide dan tentu saja rasa ingin tahu begitu besar.

Para expert generalist dapat pengetahuan dan pengalamannya dalam melihat masalah. Menerjemahkan ide dari kreativitas yang dimiliki. Saat banyak orang lain kesulitan, kemampuan dan ide mereka begitu berharga. Bahkan bisa merevolusi sebuah bidang sekalipun, kecil tapi bermakna besar.


Yuk Kenalan sama Expert Generalist

Menjadi Expert Generalist bisa dianggap sebagai orang yang spesial, kemampuannya dalam menggabungkan banyak ilmu dalam satu tujuan. Memang menjadi spesialis terasa begitu spesial, hanya saja satu ilmu saja.

Dunia berubah dengan begitu cepatnya, dan saat ini ilmu pengetahuan saja tidak cukup. Dunia membutuhkan orang yang andal dalam banyak hal dalam memecahkan permasalahan yang begitu kompleks. 

Berpikir out of the box dan tentu saja tahu segala hal, yeah... mereka adalah para expert generalist. Bila dulu punya banyak ilmu atau kemampuan yang umum sering kali dicap sebagai serabutan. Anggapan itu ditepis dengan banyaknya expert generalist dalam mengubah arah dunia.

Bahkan bisa dianggap expert generalist mampu menghubungkan berbagai titik menjadi sebuah pola. Bermodal pengetahuan, pengalaman, dan koneksi seakan mampu berbuat banyak pada bidang yang sedang digeluti. 

Cara melihat dunianya pun berbeda dan tidaklah pragmatis, dikarenakan kaya akan ide dan terobosan baru. Insting inilah yang membuat expert generalist jadi orang berpengaruh di berbagai bidang.

Siapa sih yang tak kenal dengan Elon Musk, mungkin saja dia adalah salah satu expert generalist yang mampu mengubah cara dunia berpikir. Ilmunya di bangku sekolah, insting berbisnis, dan pengetahuan luas membuatnya sukses besar.

 Bukan pada satu atau dua perusahaan saja, tapi ada 15 perusahaan yang empat di antaranya ia langsung bawahi. Bisa dibayangkan bagaimana sibuknya Elon Musk setiap hari dalam berpikir dan mencurahkan tenaga dari setiap perusahaannya tersebut.


Jadi Seorang Spesialist atau Expert Generalist?

Pertanyaan lain muncul, yaitu mengapa orang dulu banyak yang Expert Generalist?

Kemampuan belajar dan mau tahu adalah kuncinya. Inilah modal berharga dalam menambah ilmu, apalagi saat itu ilmu pengetahuan berjalan sangat lambat. Serta belum ada pakem ilmu seperti sekarang dan mengharuskan semua orang belajar banyak ilmu.

Kini dunia telah berbeda, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Proses belajar tak hanya mengandalkan ruang kelas saja dan status sosial lagi. Bahkan dari internet orang bisa belajar lebih banyak pengetahuan yang ia mau.

Alhasil lahir begitu banyak spesialis, mereka ada yang diasah oleh kemampuan akademisi yang kompleks dan rumit. Ada juga yang lahir berkat bakat yang diasah sejak kecil hingga menjadi seorang ahli profesional.

Kini dunia sebaliknya, kekurangan para expert di banyak bidang. Selain karena ilmu makin kompleks dan rumit. Tentu saja, itu perjuangan sulit belajar sejak dini. Bahkan mengorbankan waktu untuk bermain, istirahat, dan keluarga.

Dunia membutuhkan banyak expert generalist. Ada sebuah kelebihan yang dimiliki oleh expert generalist adalah menggabungkan banyak ilmu secara mendalam sekaligus merevolusi pemahaman akan suatu bidang. Kemampuannya memberi cara baru dalam berpikir dan menanggapi sebuah masalah.

Dunia membutuhkan orang-orang yang berpikir out of the box dan expert generalist tergolong orang yang unik dari beragam bakat dan kemampuannya. Seorang spesialis hanya bisa diandalkan pada satu bidang saja, sedangkan expert generalist jadi solusi banyak hal.


Modal Berharga Jadi Expert Generalist

Menjadi orang yang punya pengetahuan dan pengalaman di berbagai bidang jelas tidak datang dengan sendirinya. Butuh tekad kuat yang harus dipupuk sejak usia dini, proses belajar dan membangun prinsip ilmu penting jadi alasan seorang expert generalist lahir.

Sebagai contoh dasar dari expert generalist ialah Elon Musk, kebiasaan yang ia bangun sejak adalah rajin membaca buku. Kebiasaan fanatik ini otomatis mengasah otak, makin banyak dari beragam buku yang dibawa pun berpengaruh besar dengan pola pikirnya di masa depan.

Sebagai catatan, Elon membaca berbagai buku fiksi tentang masa depan saat masa kecil seperti  The Lord of The Rings, The Hitchhikers Guide to the Galaxy, The Foundation, dan The Moon is A Harsh Mistress.

Lalu bidang pengembangan roket dan astronomi seperti An American Life, Structures: Or Wht Things Don’t Fall Down, dan Ignition: An Informal History of Liquid Rocket Propellant. Sehingga Elon punya banyak ilmu dalam mengembangkan Tesla dan SpaceX.

Mengenai perkembangan AI (kecerdasan buatan), Elon rutin membaca buku Superintelligence: Path, Dangers and Stategies, Our Final Invention, dan Life 3.0. Apalagi perkembangan bisnis di masa depan sangat erat bersinggungan dengan AI dan manusia.

Otomatis dengan begitu membuat ia tahu segalanya dan jadi modalnya di masa depan dalam membangun model bisnisnya yang erat sekali dengan masa depan. Bahkan belajar banyak di dalamnya, jadi jangan sia-siakan membaca.

Saya ingat dengan sebuah cerita, pikiran itu ibarat sebuah saringan. Semakin banyak ia digunakan dan dicuci dengan air (pengetahuan). Maka ia akan semakin tajam dan terasah khususnya memecahkan masalah dan sumber ide kita.

Para expert generalist pun punya pola pikir lainnya yang dikenal dengan First Principle. Pola berpikir ini mengandalkan sekali kemampuan berpikir secara dasar dalam memecahkan sebuah masalah.

Bisa dikatakan first principle sebagai salah satu to the point dalam mencari masalah dalam sebuah topik dan kemudian memecahkannya.

Hal pertama kali yang dilakukan Elon Musk saat awal pengembangan Paypal, ini menganggap ada sistem pembayaran yang lebih cepat dalam mengirimkan uang. Alhasil Paypal sukses besar hingga akhirnya diakuisisi oleh e-Bay.

Kemudian saat pengembangan mobil listrik, selama ini masalah utamanya ada pada baterai yang punya daya jelajah yang pendek. Alhasil di bawah kendali perusahaannya Tesla, Elon pun mengembangkan mobil listrik dengan daya jelajah jauh.

Tak berhenti di situ saja, ia mengembangkan berbagai energi ramah daya yang mampu menunjang dalam pengisian daya. Dari lahirnya GigaFactory, Solar City, dan bahkan mendirikan charging station di tempat umum.

Alhasil kini mobil listrik jadi tren baru yang mampu membuat banyak orang beralih dari mobil konvensional yang boros dan tidak ramah lingkungan. Termasuk juga di dalamnya adalah menjadi futuristik tanpa biaya ganti oli, kerusakan mesin dan sebagainya.

Cukup saja dengan biaya perawatan ringan dan tentu saja update software berkala. Ini sebenarnya mobil atau gadget sih? Yups... ini mobil dan Elon berhasil membawanya ke arah masa depan.

Terakhir dari seorang expert generalist adalah kemampuan dalam transfer of learning. Kemampuan ini berupa memindahkan sebuah ilmu yang didapatkan dari cabang ilmu lainnya dalam memecahkan masalah di ilmu lainnya.

Sebagai contoh setelah Elon Musk berhasil memecahkan masalah mobil listrik dengan tenaga listrik. Energi lainnya nyata bisa dikembangkan bahkan ramah daya. Alhasil lahirlah GigaFactory dan Solar City yang mengandalkan pembangkit listrik tenaga surya dan energi surya rumahan.

Bahkan transfer of learning sangat baik dalam menekan biaya, misalnya saja Anda dulunya mengenyam pendidikan di jurusan manajemen. Tak disangka dalam perjalanan karier Anda menjadi CEO perusahaan teknologi.

Ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan bisa digunakan untuk menekan biaya khusus biaya produksi dan bahkan menaikkan keuntungan perusahaan. Jadi jangan pernah anggap remeh ilmu yang pernah Anda dapatkan, bisa saja kala genting sangat berharga.

Itu juga yang dilakukan Elon Musk dalam mengembangkan SpaceX, selama ini roket hanya bisa digunakan sekali dan ini membuat biaya peluncuran roket sangat mahal. Hanya negara yang bisa lakukan (read: NASA).

Kini pihak swasta bila melakukannya, peluncuran Crew Dragon ke Stasiun ISS pada akhir Bulan lalu. Ini jadi bukti di masa depan perjalanan ruang angkasa jadi murah dan bisa dilakukan oleh siapa saja.


Prinsip Dasar Jadi Expert Generalist

Harus dicatat juga, memang dengan membaca, first principle, dan transfer of learning saja tak cukup. Ada prinsip dasar yang harus dilakukan seorang expert generalist. Salah satunya ia berada di lingkungan yang tepat dan mendapatkan dukungan penuh sekitar.

Bila tidak, bakat dan pengetahuannya akan terasa sia-sia. Bila itu semua sudah tersedia, seorang expert generalist bisa dengan cepat beradaptasi terhadap masalah yang ia hadapi. Mengumpulkan data, menganalisis risiko, dan tentu saja memprediksi masa depan.

Contoh sederhananya seseorang yang punya kemampuan membaca perubahan kebiasaan masyarakat saat ada bencana seperti saat ini. Pandemi membuat setiap manusia saling menjaga jarak satu sama lain khususnya di transportasi umum dan aktivitas sosial.

Mereka para expert generalist mungkin bisa melakukan terobosan cepat sebelum orang lain memikirkannya. Misalnya saja hal paling kecil membuka toko sepeda, atau bahkan paling besar mengembangkan aplikasi virtual conference dalam menghubungkan banyak orang.

Saat orang lainnya harus rugi besar, mereka para expert generalist menganggap ini semua sebagai kesempatan yang tak datang kedua kalinya. Adaptasi atas perubahan yang terus-menerus mengharuskan kita banyak belajar dan salah langkah.

Pastinya itu mengharuskan terus berinovasi tanpa henti. Terlalu merasa nyaman dan cepat puas bukanlah dasar seorang expert generalist. Berinovasi jadi alasannya terus bertahan, setiap waktu selalu saja adap pesaing yang menunggu kita tergelincir.

Itulah yang dilakukan oleh Elon Musk, ia sadar usahanya punya banyak pesaing. Mereka terus belajar dan bahkan menghadirkan inovasi baru. Bila ia beranggapan yang pertama mengembangkan, saat itulah pesaing yang terus berinovasi akan merebut hati pelanggannya.

Terakhir dan sifatnya diplomatis adalah kemampuan komunikasi dan relasi. Menjelaskan sebuah ilmu baru pada orang banyak bukanlah hal yang mudah. Mereka semua butuh bukti atas yang akan dikerjakan di masa depan. Kemampuan diplomasi dan komunikasi yang baik jadi alasan mereka percaya.

Untuk sebuah perusahaan, proses pendanaan membutuhkan banyak investor. Belum lagi para teknisi yang bahkan datang dari berbagai lintas ilmu. Kepercayaan besar ditambah dengan relasi yang baik buat semua pihak percaya. Investor jelas tidak menitipkan uang berjumlah besar pada orang yang salah.

Kontribusi lintas ilmu dan dukungan investor pasti berujung manis. Bisa dibilang mampu merevolusi industri hingga skala besar. Wajar bila para expert generalist sangat dibutuhkan, menyatukan beragam titik menjadi sebuah gambar visual menakjubkan.


Peluang Menjadi Expert Generalist

Semua orang punya kesempatan yang sama mengubah dunia. Salah satunya dari bakat dan pengetahuan terpendam. Bahkan selama ini kita sering menyepelekan ilmu yang pernah kita dapatkan di bangku sekolah. Nyatanya ilmu itu bisa berguna di masa depan.

Memang menjadi expert generalist sangat sulit, minimal kita punya kemampuan serba bisa. Apakah itu datang dari bangku pendidikan atau pengalaman bekerja. Secara tak sadar, semua orang akan membutuhkan Anda. Walaupun masih skala kecil, minimal itu jadi modal berharga dalam merevolusi dunia.

Toh... para expert generalist dulunya memulai dari hal kecil dan berkat pengalamannya. Ia bisa dipercayakan oleh banyak orang karena kemampuan kecil. Menghubungkan satu titik demi titik, hingga akhirnya menjadi sebuah visual menarik.


Sumber :

https://www.lupadaratan.com/2020/06/expert-generalist.html

Friday, June 12, 2020

Fabrizio Freda, CEO Estee Lauder Dukung Karyawan Kulit Hitam

Janji Dukung Karyawan Kulit Hitam, Estee Lauder Akan Lakukan Ini

12/06 

Perusahaan kosmetik mewah Estee Lauder Cos. berencana untuk merekrut lebih banyak karyawan kulit hitam, membeli lebih banyak dari bisnis milik warga kulit hitam dan memperluas program pelatihan.

Kebijakan ini diberlakukan Estee Lauder setelah karyawannya mengemukakan kekhawatiran tentang hubungan antar ras di dalam perusahaan.

Para eksekutif top salah satu bisnis kosmetik terbesar di dunia ini mengatakan mereka berdiri dalam solidaritas dengan karyawan kulit hitam. "Konsumen kulit hitam dan komunitas kulit hitam dan sangat percaya bahwa kehidupan kulit hitam (Black Lives Matter) itu penting,” menurut memo seperti yang diberitakan oleh Bloomberg News, Kamis 11 Juni 2020.

Memo itu menguraikan daftar panjang langkah-langkah untuk mendiversifikasi tenaga kerja dan memastikan peluang yang sama bagi seluruh karyawan. "Beberapa tindakan akan segera dilaksanakan, sementara yang lain masih akan memakan waktu, tetapi semua akan berdampak," tulis Ketua Eksekutif William Lauder dan Chief Executive Officer Fabrizio Freda.

Meski memo tersebut sudah tersebar, seorang juru bicara Estee Lauder menolak untuk berkomentar.

Sebagai bagian dari janji dalam memo tersebut, perusahaan akan meningkatkan donasi menjadi 10 juta dolar untuk NAACP dan organisasi kesetaraan ras lainnya, kenaikan signifikan dari komitmen manajemen yang memberikan US 1 juta dolar dollar pada pekan lalu.

Langkah itu dilakukan setelah lebih dari 100 karyawan mengirim surat kepada pimpinan perusahaan kosmetik, dan menyerukan pemecatan pewaris keluarga dan anggota dewan pimpinan Ronald Lauder. Ronald Lauder secara terbuka telah menyatakan dukungannya kepada Presiden Donald Trump.

Para karyawan mengatakan keterlibatan Ronald tersebut telah membuat tekanan pada hubungan antar ras di dalam perusahaan. Ronald telah menyumbangkan setidaknya US 1,6 juta dolar untuk organisasi pro-Trump sejak bergabung kembali dengan dewan Estee Lauder pada tahun 2016.


Sumber :

https://today.line.me/id/v2/article/Janji+Dukung+Karyawan+Kulit+Hitam+Estee+Lauder+Akan+Lakukan+Ini-JOxpVk

https://www.beautypackaging.com/contents/view_breaking-news/2019-06-26/fabrizio-freda-named-to-barrons-list-of-worlds-best-ceos/

Friday, May 8, 2020

Kinerja Shuntaro Furukawa & Nintendo di Masa Pandemi

Kinerja Cemerlang Nintendo saat Pandemi

08 Mei 2020

Terbatasnya aktivitas sosial dan ekonomi di seluruh dunia akibat wabah virus corona (Covid-19) membawa berkah tersendiri bagi produsen gim video Nintendo Co.

Kinerja perusahaan yang berbasis di Kyoto, Jepang, ini meningkat setelah penjualan konsol Nintendo Switch dan gim Animal Crossing melonjak di masa pandemi.

Dilansir dari Bloomberg, laba operasional Nintendo melonjak tiga kali lipat menjadi 89,5 miliar yen (US$842 juta) di kuartal I/2020, ditopang oleh penjualan gim terbarunya, Animal Crossing: New Horizons yang mencapai 13,4 juta kopi sejak peluncurannya 20 Maret lalu.

Selain itu, konsol Nintendo Switch juga terjual hingga 21 juta unit pada tahun fiskal 2019 yang berakhir Maret. Angka ini melampaui proyeksi perusahaan dan Morningstar Research yang memperkirakan penjualan mencapai 20 juta unit.

Terlepas dari kinerja positifnya, Nintendo masih berhati-hati dalam memberikan prospek tahun mendatang, sebagian besar karena ketidakpastian atas dampak pandemi Covid-19 pada produksi dan layanan perusahaan.

Nintendo memperkirakan penurunan laba operasional 15 persen, penjualan Switch menjadi 19 juta, dan penurunan penjualan gim Switch menjadi 140 juta kopi.

Presiden Direktur Nintendo Shuntaro Furukawa mengatakan perusahaan berupaya memacu produksi Switch setelah memperkirakan gangguan produksi akibat kelangkaan bahan baku komponen diperkirakan mereda selama musim panas.

“Kami memperkirakan dampak Covid-19 pada produksi kami akan hilang pada musim panas, dan perkiraan penjualan 19 juta kami didasarkan pada hal itu. Tetapi kami akan merevisi perkiraan tersebut jika dampak virus bertahan lebih lama dari perkiraan saat ini,” kata Furukawa kepada analis, seperti dikutip Bloomberg.

“Ada risiko bahwa kami mungkin perlu menunda rilis gim yang kami rencanakan untuk tahun fiskal ini. Tetapi, pada titik ini, kami tidak mengharapkan penundaan besar," tambahnya.

Sejumlah analis menganggap proyeksi tersebut sebagai langkah konservatif. CEO Kantan Games Inc, Serkan Toto mengatakan bahwa meskipun kinerja Nintendo mengesankan, tetapi manajemen menyiratkan bahwa penjualan Switch telah berada pada puncaknya.

“Yang aneh adalah Nintendo memperkirakan penurunan penjualan perangkat. Jadi Nintendo terlihat sangat konservatif, atau mereka berharap Covid-19 memiliki dampak besar pada permintaan atau rencana rilis gim mereka," lanjutnya.

Untuk saat ini, Nintendo tengah menikmati popularitas gim Animal Crossing: New Horizons yang melonjak, yang mendorong saham perusahaan menguat 40 persen sejak level terendah pada bulan Maret.

Gim bertemakan simulasi sosial ini sangat digemari di tengah wabah, karena pemain dapat berinteraksi satu sama lain di dunia virtual.

Popularitas Animal Crossing telah membuat Switch menjadi barang langka karena stok menipis di seluruh dunia. Perusahaan meminta pemasok untuk meningkatkan produksi Switch menjadi sekitar 22 juta unit untuk tahun fiskal berjalan.


Sumber :

https://kabar24.bisnis.com/read/20200508/19/1237850/kinerja-cemerlang-nintendo-saat-pandemi

Kisah Nadiem & Tukang Ojek

Kisah Nadiem & Tukang Ojek: Dulu Disayang, Kini... Nadiem Anwar Makarim adalah satu dari sedikit orang Indonesia yang punya keistimewaan...