Pages

Tuesday, December 10, 2019

10 CEO Terbaik di Dunia tahun 2019

10 CEO Terbaik di Dunia, Adakah Pimpinan Perusahaan Kamu?


Menjadi CEO suatu perusahaan pada dasarnya bukanlah suatu hal yang mudah untuk dijalankan. Bahkan mindset kebanyakan orang terhadap CEO cenderung mengarah kepada hal yang kurang menyenangkan. Misalnya CEO lekat dengan karatkter dingin, sombong, dan juga semena-mena.

Tetapi ternyata tidak semua CEO bersikap seperti itu, lho. Berdasarkan daftar 100 CEO terbaik pada tahun 2019 yang telah dirangkum oleh Harvard Business Review (HBR), berikut ini 10 CEO yang menempati posisi teratas dari daftar tersebut. Siapa saja mereka?

1. Jenseng Huang/Jen-Hsun Huang, CEO Nvidia

Pada deretan pertama CEO terbaik di dunia, ada nama Jenseng Huang/Jen-Hsun Huang yang merupakan pemimpin dari perusahaan teknologi informasi yaitu Nvidia. Jenseng Huang sendiri berhasil menggantikan posisi Pablo Isla selaku pemimpin dari Inditex sebagai CEO terbaik pada tahun 2018 lalu.

Sebenarnya bukan hal aneh lagi dengan posisi yang berhasil diraih Jenseng Huang. Pasalnya, pada tahun 2018 lalu CEO Nvidia itu memang berada pada urutan kedua dari CEO terbaik di dunia. Jenseng Huang juga telah dikenal menjabat sebagai CEO sejak Nvidia pertama kali terbentuk pada tahun 1993. Jadi sudah lama sekali, ya.

Nvidia sendiri merupakan suatu perusahaan teknologi yang terfokus pada kartu grafis PC. Penemuan tersebut sangatlah membantu pasar gim untuk maju dalam industri hiburan. Adapun penemuan paling mutahkhir dan menjadi prestasi terbesar Nvidia adalah Grafic Prosessor Unit (GPU).


2. Marc Benioff, CEO Salesforce

Urutan kedua diduduki oleh Marc Benioff selaku pemimpin dari Salesforce. Karir pria kelahiran 1964 ini sebagai CEO sudah dimulai pada tahun 2005. Sejak saat itu ia sudah beberapa kali memperoleh penghargaan terkair reputasinya sebagai seorang pemimpin.

Sebelumnya pria berkebangsaan Amerika Serikat ini pernah meraih penghargaan sebagai Inovasi The Economist dan menjadi satu dari sekian Pemimpin Global Muda di tahun 2009. Lalu pada tahun 2016, Benioff kembali memperoleh pernghargaan sebagai satu di antara 50 Pemimpin Terbesar Dunia Fortune.

Salesforce yang menjadi perusahaan Benioff merupakan bisnis yang bergerak di bidang teknologi informasi. Bahkan perusahaan ini telah ditetapkan sebagai salah satu dari Perusahaan Paling Inovatif Dunia selama lima tahun berturut-turut. Dalam dunia indutri perangkat lunak, Salesforce menjadi yang paling dikagumi.


3. Francois – Henri Pinault, CEO Kering

Selanjutnya adalah Francois Henri Pinault yang berstatus sebagai bos dari perusahan Kering sejak tahun 2005. Perusahaan yang dipimpin oleh Pinault sendiri ini bergerak di bidang barang konsumer mewah.

Sebelumnya berubah menjadi Kering pada tahun 2013, perusahaan ini disebut sebagai PPR. Adapun poin utamanya adalah bergabung dengan brand terkenal seperti Girard-Perregaux, Brioni, Christopher, dan masih banyak lagi


4. Richard Templeton, CEO Texas Instruments

Richard Templeton menduduki peringkat keempat sebagai CEO terbaik dunia pada tahun 2019. Lulusan Union College ini mengawali karirnya dengan menjadi pemimpin dari proyek semikonduktor TI di tahun 1996.

Setelah itu ia sempat menjabat Chife Operating Officer selama empat tahun dari 2000-2004. Lalu masih pada tahun yang sama, Templeton kemudian dinobatkan sebagai CEO dari Texas Instruments.


5. Ignacio Galan, CEO Iberdrola

Pada posisi kelima ada nama Ignacio Galan yang merupakan pemimpin dari Iberdrola, suatu perusahaan utilitas di Spanyol. Sebenarnya nama Galan sudah beberapa kali masuk dalam daftar CEO terbaik dunia. Pada tahun 2003 hingga 2005, secara berturut-turut ia telah dinobatkan sebagai CEO terbaik dalam Hubungan dengan Investor.

Selain itu, pada tahun 2006 Galan juga memperoleh gelar CEO terbaik dari Platts Global Energy Awards. Dan masih ada beberapa penghargaan lagi diraih pria yang sudah menjabat CEO sejak tahun 2001 ini. Pada tahun 2016 lalu, Galan juga berhasil meraih penghargaan sebagai Kepala Eksekutif Terbaik ke Sepuluh.


6. Shantanu Narayen, CEO Adobe Systems

CEO terbaik di dunia selanjutnya diraih oleh pemimpin dari Adobe Systems, Shantanu Narayen. Mendengar namanya sudah jelas kalau ia memiliki darah India. Meski begitu sejak kecil ia sudah menetap di Amerika Serikat.

Pada mulanya, ia bekerja untuk Apple dengan posisi direktur, tetapi kemudian bergabung dengan Adobe di tahun 1998. Selanjutnya pada 2007, Narayen menggantikan posisi Bruce Chizen yang berhenti sebagai CEO Adobe Systems.


7. Ajay Banga, CEO Mastercard

Selanjutnya ada Ajay Banga yang dinobatkan sebagai CEO terbaik ketujuh dunia. Banga merupakan seorang keturunan India-Amerika yang kemudian terpilih sebagai CEO untuk perusahaan pembiayaan Mastercard pada tahun 2010.

Tetapi sebelum itu ia sudah banyak sekali makan garam di dunia bisnis. Awalnya ia bekerja untuk Nestle, kemudian beralih ke PepsiCo. Di samping itu ia juga berperan sebagai seorang pembicara dan memang sudah mempunyai ketertarikan dengan pembangunan sosial.


8. Johan Thijs, CEO KBC

Johan Thijs selaku pemimpin perusahaan KBC juga mengambil posisi sebagai CEO terbaik di dunia pada urutan ke delapan. Pria kelahiran Belgia ini mulai bekerja untuk KBC sejak tahun 1988 dan telah menduduki berbagai posisi selama beragbung dengan KBC. Lalu akhirnya ia dinobatkan sebagai CEO KBC pada tahun 2012 silam.


9. Staya Nadella, CEO Microsoft

Pada urutan kesembilan CEO terbaik di dunia ditempati oleh pria yang memulai karirnya sebagai CEO pada tahun 2014 ketika dipilih untuk menggantikan Steve Ballmer. Jadi karirnya sebagai pemimpin Microsoft belum terlalu lama. Baru mau memasuki enam tahun pada 2020 mendatang.

Meski begitu, Staya Nadella sudah memahami dengan baik berbagai aral melintang pada perusahaan teknologi informasi, Microsoft. Pasalnya ia bergabung pertama kali di Microsoft pada tahun 1992. Sejak saat itu ada banyak posisi dan proyek yang telah Nadella pegang dan kerjakan.

Proyek yang mengantarkan namanya menjadi besar adalah dalam hal komputasi awan. Selain itu ia pernah menjabat sebagai Presiden Server dan Tool Division pada tahun 2011, Wakil Divisi Business Division, dan terakhir sebagai Wakil Presiden Eksekutif Cloud and Enterprise Group sebelum akhirnya diangkat sebagai CEO Microsoft.


10. Bernad Arnault, CEO LVMH

Siapa yang tidak kenal dengan pemimpin dari perusahaan barang-barang branded satu ini? Bahkan Bernad Arnault berhasil menggeserkan Bill Gates sebagai orang terkaya dunia kedua. Dan kini, nama bos dari LVMH atau Louis Vuitton Moet Hennessy ini juga masuk ke dalam sepuluh CEO terbaik dunia.

Karir pria berkebangsaan Prancis ini sebagai CEO dimulai sejak tahun 1989. Adapun sebelum menjadi CEO di LVMH, ia sudah pernah bergabung dengan perusahaan sang ayah. Pada saat itu Arnault mengakuisisi beberapa perusahaan yang menaungi barang branded seperti Boussac Saint Freres dan Christian Dior.


Sumber :

https://blog.spacestock.com/ceo-terbaik-di-dunia/

Monday, December 9, 2019

Larry Page, Si Genius Pendiri Google

Larry Page, Si Genius Pendiri Google yang Bagai 'Hantu'

10 Des 2019

Larry Page tak mau menonjolkan diri, jarang sekali muncul di publik. Malah ada jurnalis yang menjulukinya sebagai hantu. Baru saja mundur dari Alphabet, induk Google, yang berarti dia tampaknya bakal makin menarik diri. Tak ada salahnya mengulik kembali sepak terjangnya.

Google lahir 4 September 1998, dua tahun setelah idenya muncul di kepala Larry Page. Dia langsung mengangkat diri jadi CEO Google, sedangkan teman karibnya Sergey Brin disebut sebagai rekan pendiri Google atau co founder.

Status co founder biasanya terlupakan sejarah. Sebut saja Facebook, orang pasti jauh lebih tahu Mark Zuckerberg ketimbang pendiri lainnya. Tapi lain ceritanya dengan Sergey Brin.

Page dan Brin bertemu kala sama-sama kuliah di Stanford University. Brin karakternya terbuka dan energik. Sehingga bagi Google, Brin menjadi pelengkap Page yang introvert. Brin yang menjalin relasi antara Google dengan perusahaan lain.


Misteri 'Lenyapnya' Pendiri Google

Seperti disebut di atas, Google memang ide awalnya berasal dari Page yang lalu dibantu Brin. Mereka berhasil memperoleh pendanaan USD 1 juta dari dari teman dan keluarga yang percaya bahwa Google akan sukses. Google pun didirikan, kantor awalnya di sebuah garasi.

Februari 1999, startup itu tumbuh pesat. Page memindahkan kantornya dari garasi di sebuah kantor baru di Palo Alto, California. Tujuh bulan kemudian, mereka pindah kantor lagi ke Mountain View.

Paruh pertama 1999, popularitas Google melesat. Situasi ini membuat Google butuh pendanaan baru untuk berinvestasi di server maupun SDM. Saat itu, Google belum menghasilkan uang.

Mereka mulai mencari investor baru. Namun Page punya syarat, dia dan Brin akan mempertahankan sebagian besar voting stock serta tetap mengontrol penuh Google. Investor setuju, tapi mereka juga punya syarat, Page harus turun dari CEO. Dia dianggap belum pengalaman.

Dengan berat hati, Page setuju dan investasi besar pun berdatangan ke Google. Sejatinya, Page punya sifat suka mengendalikan. Sejak zaman kuliah, teman-temannya mengatakan dia paranoid dan suka mengontrol, dia harus memastikan semuanya dikerjakan dengan tepat dan benar.

Page pun merasa berat harus melepas posisi CEO karena ia merasa mampu memimpin Google dengan bantuan Brin. Tapi akhirnya Page sadar Google butuh CEO berpengalaman dan kelas dunia. Mereka pun mencari kandidat. Akhirnya yang terpilih adalah Eric Schmidt, mantan CEO Novell.

Schmidt jadi chairman Google di Maret 2001 dan menjabat CEO bulan Agustus. Rupanya keputusan itu sangat tepat. Schmidt berhasil memimpin Google jadi jauh lebih besar dan akhirnya melantai di bursa saham pada Agustus 2004. Jadilah Page dan Brin miliarder.


Cita-cita Besar Page & Terciptanya Android

Sejak awal berdirinya, Page sudah berambisi Google tak hanya akan jadi perusahaan mesin cari. Sejak kecil, Page bermimpi mencipta hal-hal yang mengubah dunia. Di University of Michigan, dia mengutarakan ide mengganti bus sekolah dengan semacam MRT personal agar lebih efisien.

Dia juga pernah memaparkan ide pembuatan semacam tali super panjang yang menghubungkan bumi dengan orbit. Dengan begitu melimpahnya uang di Google, Page pun semakin giat menggagas berbagai ide dan membuatnya jadi kenyataan.

Tahun 2005, salah satu visi Page adalah membuat komputer handheld yang bisa dimiliki banyak orang dan bisa mengakses semua layanan Google. Dia pun mencari start up yang kira kira bisa memenuhi ambisi tersebut.

Maka, Google pun melirik Android dan akhirnya mengakuisisinya. Pembelian Android yang kira kira senilai USD 50 juta adalah murni ide Page, ia bahkan tak memberitahukannya pada Schmidt sampai akuisisi selesai. Oleh Page, Android dibiarkan berdiri sendiri dan tetap dipimpin penciptanya, Andy Rubin.


Larry Page dan Sergey Brin Mundur dari Alphabet

Rubin bisa mengembangkan Android sesuka hati, tim Android punya gedung sendiri yang tak bisa dimasuki karyawan biasa Google. Schmidt walau dilangkahi Page awalnya kurang peduli, apalagi nilai USD 50 juta amat kecil bagi Google. Ia tak cemas jikalaupun proyek Android gagal.

Page pun banyak menghabiskan waktu berdiskusi bersama Brin. Sampai akhirnya, ponsel Android pertama dirilis dengan nama G1 pada tahun 2008. Sistem operasi Android ini konsepnya bagus dan bisa diinstal gratis oleh vendor manapun, sehingga perkembangannya melesat.

Keberhasilan Android membuat Page percaya diri bahwa ia berbakat memimpin. Di saat yang sama, Google telah menjadi perusahaan raksasa. Waktu itu tahun 2010, kapitalisasi pasar Google USD 180 miliar dengan 24 ribu karyawan.


Larry Page Jadi CEO Lagi

Tahun 2011, Schmidt sudah merasa cukup memimpin Google. Larry Page dipandang pantas mengomandoi perusahaannya lagi dan ia pun menjadi CEO kembali. Sedangkan Schmidt menjadi chairman Google.

Di bawah kepemimpinan Page, Google melakukan beberapa hal drastis. Ancaman Facebook ditangkisnya dengan Google+, meski tidak terlampau sukses. Tahun 2012, Google membeli Motorola senilai USD 12,5 miliar, dengan tujuan utama membeli paten demi memperkuat Android yang sering diterpa gugatan hukum.

Google juga memperkenalkan Chromebook, laptop berbasis web dan komputasi awan. Juga kacamata pintar Google Glass. Pada akhir 2012, Google mulai membangun koneksi internet super cepat di Kansas City.


Kisah Mengagumkan Bocah Miskin India Pimpin Induk Google

Berbagai langkah tersebut tidak mengejutkan bagi mereka yang mengenal Page, sosok ambisius dengan mimpi selangit. Meski ia juga punya kelemahan sebagai CEO, misalnya dinilai kurang bisa public speaking sehingga kurang mempesona pendengarnya.

"Semua yang Anda imajinasikan mungkin saja bisa dikerjakan. Anda cukup hanya membayangkannya dan mengerjakannya," kata Page di tahun 2012.

Pada tahun 2015, Page lengser dari poisi CEO Google dan menunjuk Sundar Pichai. Kemudian Page memimpin Alphabet, induk Google dan perusahaan lain yang bernaung di bawahnya. Kini, ia juga melepas jabatannya dari Alphabet. Entah kapan dia akan menampakkan diri kembali.


Sumber :

https://inet.detik.com/business/d-4816488/larry-page-si-genius-pendiri-google-yang-bagai-hantu?single=1

Monday, November 25, 2019

CEO LEGO Niels Christiansen Membangun Masa Depan

Bagaimana CEO LEGO Niels Christiansen berharap untuk membangun masa depan yang lebih baik

25 Nov 2019

Seperti banyak anak yang tumbuh di Denmark, Niels B Christiansen suka bermain dengan batu bata merek dagang LEGO. Dia sekarang telah menjadi CEO dari perusahaan mainan ikonik selama lebih dari setahun, dan, seperti banyak penggemar yang merakit konstruksi plastik kompleks di masa kanak-kanak, dia terus membangun struktur rumit hingga dewasa.

“Itu hampir menjadi bagian dari DNA kami di Denmark,” dia antusias. “Saya masih suka membangun.”

Proyek terbarunya adalah model LEGO besar dari mobil Bugatti. Saat Christiansen bergumul dengan tugas rumit itu, dia juga dihadapkan pada tantangan yang jauh lebih rumit; mempertahankan status perusahaan mainan paling populer di dunia, dan menginspirasi generasi baru pembuat dan insinyur di era gangguan digital yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Perusahaan ini telah menikmati pertumbuhan yang luar biasa selama 14 tahun terakhir, menyusul kebangkrutan yang nyaris bangkrut pada tahun 2004. Kemunculan merek dari periode kelam tersebut telah dibantu oleh popularitas yang luar biasa dari The LEGO Movie pada tahun 2014, yang dibintangi oleh Morgan Freeman dan Chris Pratt.

Kolaborasi dengan franchise film terkenal, termasuk Indiana Jones dan Star Wars, juga membantu tujuan merek tersebut. Sementara itu, konstruksi internasional dari sejumlah taman hiburan megah di Dubai, Jepang, Florida, dan Malaysia telah membantu memperkuat popularitas LEGO dalam kesadaran kolektif generasi baru konsumen.

Kemajuan ini agak melambat selama setahun terakhir, bagaimanapun, karena anak-anak semakin tergoda oleh serangan dopamin instan yang ditawarkan oleh smartphone dan videogame.

CEO sekarang harus membantu perusahaannya untuk membujuk anak-anak untuk memulai proses yang berlarut-larut dan santai dalam membuat model kastil dan kapal bajak laut berukuran 20.000 yang penuh hiasan. Tujuan ini akan diinformasikan oleh banyaknya jam yang dihabiskannya bermain dengan batu bata ikonik selama tahun-tahun formatifnya sendiri.

Itu juga akan dipengaruhi oleh lintasan karir yang mengesankan yang membuatnya mengambil posisi senior di Bang & Olufsen, Danfoss dan McKinsey. Namun, setelah memulai peran terbesarnya hingga saat ini pada Oktober 2018, di bisnis yang ekspektasinya sangat besar, bagaimana Christiansen akan menggambarkan pengalaman periode awalnya bertugas?

“Tahun pertama telah diisi dengan tugas-tugas yang menarik, dan saya tidak berpikir itu bisa atau seharusnya terjadi sebaliknya,” kenangnya. “Ini adalah perusahaan dan organisasi global, dan saya telah menghabiskan waktu untuk memahami bisnis dan melanjutkan pekerjaan untuk kembali ke jalur pertumbuhan. Baiklah, kalau dipikir-pikir, saya ingin sekali memiliki lebih banyak waktu untuk bermain, tapi menurut saya itu adalah nasihat yang bisa diberikan kepada siapa pun, di mana pun mereka berada. ”


Membangun lingkungan kerja yang kreatif

Di area ini, Christiansen dapat dimotivasi oleh anak-anak yang merupakan mayoritas basis pelanggan perusahaannya. LEGO mengambil namanya dari bahasa Denmark leg godt, yang artinya bermain dengan baik, dan filosofi mengajar melalui permainanlah yang telah menginspirasi komitmen LEGO untuk memerangi perubahan iklim selama bertahun-tahun.

Pengaruh bisnis internasional yang luas jangkauannya tidak dapat diremehkan; Dinamakan mainan abad ini oleh Fortune dan Asosiasi Pedagang Mainan Inggris, merek ini menganggap kredensial sebagai teladan bagi anak-anak dengan sangat serius.

Tahun lalu, target perusahaan untuk menjalankan prosesnya melalui 100% energi terbarukan tercapai tiga tahun lebih cepat dari jadwal. Tujuan ini dibantu oleh investasi kolosal 6 miliar Krone Denmark ($ 9,7 miliar) di dua ladang angin lepas pantai; situs 258MW yang terletak di Laut Irlandia, dan lokasi besar lainnya di Borkum, Jerman.

Setelah membantu membangun bangunan yang mengesankan ini, perusahaan bersulang untuk pencapaiannya dengan membangun turbin angin bata LEGO terbesar di dunia, yang dibuat dari 146.251 batu bata.

Sementara itu, dalam menanggapi era kekecewaan publik yang semakin meningkat atas penggunaan plastik, raksasa multinasional ini telah memperkenalkan batu bata berkelanjutan yang terbuat dari tebu nabati. Pohon botani, daun, dan potongan berbentuk semak milik perusahaan menggunakan polietilen daripada bahan berbasis minyak.

Semua elemen ramah lingkungan ini telah dibuat di Pusat Material Berkelanjutan senilai $ 155 juta milik perusahaan, yang dikelola oleh 100 karyawannya.


Selanjutnya, perusahaan berencana untuk beralih ke kemasan ekologis 100% pada tahun 2025.

"Di LEGO Group, kami berkomitmen untuk membuat dampak positif pada dunia yang akan diwariskan anak-anak kami," kata Christiansen. “Kami mengagumi pendekatan intuitif anak-anak dalam bermain dan belajar, dan sebagai gantinya kami ingin menginspirasi mereka untuk menjaga masyarakat dan lingkungan mereka.

“Kami percaya kontribusi terbesar kami kepada masyarakat adalah untuk menginspirasi anak-anak dan membantu mereka mewujudkan potensi penuh mereka. Dalam pekerjaan kami, kami berusaha untuk menjaga sumber daya alam yang akan mereka warisi dan meminimalkan dampak lingkungan kami.

“Untuk mencapai ini, kami berupaya mengurangi emisi karbon dalam operasi dan rantai pasokan kami, berinvestasi dalam energi terbarukan dan bahan berkelanjutan, bekerja untuk mengurangi dan mendaur ulang limbah, dan menginspirasi anak-anak untuk membayangkan solusi berkelanjutan untuk tantangan lingkungan yang penting.”

Grup LEGO juga memulai kemitraan dengan World Wildlife Fund (WWF) pada tahun 2013 dan dinobatkan sebagai Mitra Penyelamat Iklim oleh badan amal tersebut. Melalui program kolaboratif ini, WWF mendorong sekutunya di dunia bisnis untuk bertransformasi menjadi pemimpin rendah emisi, bertindak sebagai agen perubahan dalam lingkup pengaruh mereka. Setelah berhasil mencapai tujuan menjadi karbon positif pada akhir 2016, korporasi memperbarui kemitraannya dengan WWF pada 2017.


Meskipun berbagai inisiatif ramah iklim dari merek ini tentu saja mengesankan, Christiansen tidak ingin korporasi berpuas diri di bawah pengawasannya.

“Menjelang tahun 2020, kami ingin meningkatkan efisiensi karbon per bata LEGO yang diproduksi sebesar 10%, terus mengimbangi 100% konsumsi energi kami dengan sumber energi terbarukan, dan juga terlibat dengan pemasok utama kami untuk mengurangi emisi karbon di seluruh rantai nilai, " dia berkata. “Saya bangga dengan pencapaian yang kami raih dan berkolaborasi dengan para ahli seperti WWF juga mendorong pekerjaan kami di bidang ini ke depan.”


Bagaimana CEO LEGO Niels Christiansen menganggap serius tanggung jawab sosial perusahaan

Kredensial CSR LEGO telah berkembang selama beberapa waktu. Pada tahun 2003, merek tersebut menjadi perusahaan mainan pertama yang bergabung dengan United Nations Global Compact - inisiatif CSR terbesar di dunia. Maju ke 2017, dan bisnis ini diakui sebagai perusahaan paling terkemuka di dunia oleh 'Global CSR Reptrak 100', di depan Microsoft, Google, dan Perusahaan Walt Disney.

LEGO menandatangani kesepakatan dengan UNICEF pada tahun 2015 untuk menegakkan hak-hak anak - dan untuk melobi bisnis lain agar mengambil tindakan - termasuk menghapus pekerja anak dan melindungi anak-anak secara online. Di tempat lain, LEGO Foundation mengumumkan hibah $ 100 juta pada bulan Oktober untuk mempromosikan pembelajaran berbasis bermain untuk anak-anak yang terkena dampak krisis di Rohingya dan Suriah.

“Sebagai penyedia pengalaman bermain, kami harus memastikan bahwa perilaku dan tindakan kami bertanggung jawab terhadap semua anak, dan terhadap pemangku kepentingan kami, masyarakat, dan lingkungan,” kata Christiansen. “Kami berkomitmen untuk terus mendapatkan kepercayaan yang diberikan para pemangku kepentingan dan pelanggan kepada kami, dan kami selalu terinspirasi oleh anak-anak untuk menjadi yang terbaik yang kami bisa.”

Sikap ini berkembang berdasarkan filosofi kerja asli pendiri Ole Kirk Kristiansen. Tukang kayu menjalankan bisnisnya dengan semboyan, "hanya yang terbaik yang cukup", dan itu adalah slogan yang telah membantu perusahaan tumbuh dari awal yang sederhana sebagai perusahaan patung kayu yang macet menjadi raksasa global seperti sekarang ini.

Ragam produk dalam katalog LEGO sangat mencengangkan. Matematikawan Soren Eilers menemukan bahwa ada 915 juta cara berbeda untuk menggabungkan enam bata LEGO bertatahkan dua-empat dan 19 miliar bagian LEGO diproduksi setiap tahun.

“Apa yang membuat saya kagum dengan cara yang sangat positif adalah merasakan secara langsung dampak batu bata LEGO dan apa yang kami lakukan dapat berdampak pada kehidupan anak-anak di seluruh dunia,” kata Christiansen. “Didekati oleh orang asing yang berbagi cinta dan hasrat mereka terhadap merek sangatlah brilian. Ini memotivasi saya dalam pekerjaan saya untuk menghadirkan permainan kepada lebih banyak anak - tetapi juga membuat saya tetap rendah hati dan sadar akan tanggung jawab yang kami miliki terhadap anak-anak. ”


Inovasi digital di LEGO

Dan dengan beban tanggung jawab yang begitu besar di pundaknya, kualitas apa yang menurut Christianen dibutuhkan dalam eselon atas manajemen senior di perusahaan mainan terbesar di dunia?

“Untuk menjadi visioner, tahu cara mengartikulasikannya, memiliki keterampilan orang untuk melibatkan organisasi dan karyawan, dan tidak kalah pentingnya, berhasil mengubah visi tersebut menjadi tindakan dan mewujudkan sesuatu. Tanpa langkah terakhir itu, sisanya tidak akan berarti sebanyak itu, ”katanya.

Visi CEO sejalan dengan sifat industri mainan yang terus berkembang. Strateginya melibatkan menangani gangguan digital, bukan melawannya. Di area ini merek telah bereksperimen selama beberapa waktu.

Jauh sebelum fajar industri 4.0, lebih dari 20 tahun yang lalu, merek tersebut meluncurkan LEGO Mindstorms, teknologi perintis yang memungkinkan penggemar untuk memprogram robot mereka sendiri.

Sementara itu, konsol LEGO dan game komputer populer dengan basis penggemar muda merek tersebut. Item lain di gudang senjata perusahaan termasuk LEGO Boost, yang memungkinkan anak-anak membuat dan membuat kode kreasi mereka sendiri di perangkat pintar. Di tempat lain, beberapa model digital tambahan telah dimulai di bawah kepemimpinan Christiansen.

“Kereta LEGO Duplo yang diluncurkan tahun ini memungkinkan anak-anak yang sangat kecil untuk 'memberi kode' pada kereta dengan menggunakan elemen berwarna - dan mengontrolnya dari jarak jauh melalui aplikasi,” ungkapnya. “Cara lain adalah dengan menambahkan lapisan fisik di atas pengalaman bangunan fisik.

“LEGO AR Studio adalah aplikasi yang melakukan hal itu. Ini memungkinkan anak-anak untuk menggunakan augmented reality saat bermain dengan set LEGO yang sebenarnya - menambahkan lapisan digital lain di atas model fisik. Di masa depan, kami akan terus mengeksplorasi bagaimana kami dapat menjembatani permainan fisik dan digital. "

Karena Christiansen berencana untuk masuknya gangguan digital baru yang akan datang, CEO tersebut akan terus memberikan sumber daya untuk keberlanjutan merek dan tujuan CSR. Para ahli memperkirakan bahwa suhu global dapat meningkat sebesar dua derajat yang menghancurkan dalam beberapa dekade mendatang, dan, dalam masa-masa yang tidak pasti ini, kepemimpinan yang tegas dari CEO yang berpengaruh akan dibutuhkan.

Oleh karena itu, perusahaan persuasif dapat melakukannya dengan baik untuk mengikuti petunjuk LEGO dan berkomitmen sumber daya untuk memerangi pemanasan global. Tindakan mendesak ini akan diperlukan untuk mencegah malapetaka, dan membangun dunia masa depan - bata demi bata.


Sumber :

https://www.ns-businesshub.com/business/lego-ceo-niels-christiansen/

Sunday, September 8, 2019

Kisah CEO Walmart Doug McMillon

Asam Garam CEO Walmart Bawa Perusahaan Nomor 1 Dunia

08 September 2019

Menjalankan bisnis tentu bukanlah hal yang mudah. Banyak yang harus dilakukan supaya bisa membangun dan mempertahankan bisnis di tengah berbagai rintangan dan perubahan. Seperti kisah CEO Walmart Doug McMillon, yang telah menghadapi banyak rintangan dalam menjalankan bisnisnya.

Melansir Fortune, Jakarta, Minggu (8/9/2019), McMillon menjelaskan bahwa menghadapi masalah sosial politik yang kompleks adalah bagian beban dan tanggung jawab dalam menjalankan salah satu perusahaan papan atas dunia.

Meskipun Walmart dengan mudah menduduki peringkat 1 daftar Fortune Global 500 dengan pendapatannya sebesar USD514 miliar. Hal itu bukan berarti tanpa perjuangan.

Dari kasus penembakan hingga masalah sosial politik telah dia lewati. Tetapi hingga kini, dengan 2,2 juta rekanan di seluruh dunia, Walmart berhasil menjadi perusahaan non-pemerintah terbesar di dunia.

McMillon telah menghabiskan seluruh kariernya di dunia retail besar. Tetapi ketika naik ke jabatan setengah tahun yang lalu, dia justru mendapati perusahaannya menjadi sedikit kacau.

McMillon kemudian menyimpulkan bahwa perlu berinvestasi dalam tenaga kerjanya untuk meningkatkan kualitas dan retensi perusahannya.

Walmart satu-satunya perusahaan yang dinobatkan ke daftar Fortune's Change the World dalam setiap lima tahun. Di masa lalu, Walmart telah masuk ke dalam daftar terutama untuk kepemimpinannya dalam menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan.

Saat ini, Walmart membangun fondasi dengan inisiatif 'Live Better U' yang diluncurkan oleh perusahaannya dan bermitra dengan Guild Education untuk meluncurkan program tersebut. Sekitar 6.000 karyawan Walmart sudah aktif dan terdaftar di sekolah melalui program ini, dan 4.000 lainnya mendaftar untuk memulai musim gugur ini.

Sebagian dari idenya adalah bahwa mereka akan memiliki keterampilan dan ketahanan untuk beradaptasi ketika ekonomi berkembang.

“Anda harus bisa mengelola perubahan. Anda harus dapat mempelajari tugas-tugas baru, " kata McMillon.

"Beberapa orang akan pergi ke luar perusahaan setelah menerima pelatihan itu, dan itu tidak masalah bagi kami," sambungnya.

Dari perspektif McMillon, Live Better U adalah bagian dari sebuah upaya jangka panjang untuk memastikan bahwa Walmart terus menjadi organisasi "belajar". Pembelajaran semacam itu bertujuan untuk membangun ketahanan, baik ekonomi maupun emosional, yang dapat mempersiapkan tenaga kerjanya untuk apa pun yang terjadi selanjutnya.


Sumber :

https://economy.okezone.com/read/2019/09/04/320/2100668/asam-garam-ceo-walmart-bawa-perusahaan-nomor-1-dunia?page=2

Monday, July 22, 2019

Carsten Spohr, CEO Lufthansa Group

Carsten Spohr: Lufthansa Group berfokus pada pertumbuhan yang bertanggung jawab dan berkualitas tinggi

7, 2019 22: 30

“Lufthansa Group menjadi lebih kuat, lebih efisien dan lebih modern,” kata Carsten Spohr, Ketua Dewan Eksekutif Deutsche Lufthansa AG. Kami adalah nomor satu di Eropa.

Seperti tahun sebelumnya, Dewan Eksekutif dan Dewan Pengawas Deutsche Lufthansa AG telah mengusulkan pembagian dividen sebesar 0.80 euro per saham untuk Rapat Umum Tahunan. Berdasarkan harga penutupan akhir tahun 2018, hasil dividen akan mencapai empat persen. Dividen ini dimaksudkan agar pemegang saham dapat berpartisipasi secara tepat dalam kesuksesan perusahaan sekaligus menjaga kemampuan perusahaan untuk berinvestasi dan berinovasi.

Pada 2018, pendapatan Grup Lufthansa naik ke level rekor baru 35.8 miliar euro. Pada 2.8 miliar euro, EBIT yang disesuaikan hanya sedikit di bawah tingkat rekor tahun sebelumnya, meskipun terdapat beban yang signifikan karena biaya bahan bakar yang meningkat sebesar 850 juta euro, biaya satu kali untuk integrasi bagian-bagian Air Berlin, dan biaya yang jauh lebih tinggi untuk penundaan dan pembatalan penerbangan. 

Akibatnya, margin EBIT yang disesuaikan juga turun sedikit menjadi 7.9 persen. Maskapai jaringan grup tersebut - Lufthansa, SWISS, dan Austrian Airlines - bahkan melampaui hasil tahun sebelumnya. Selain permintaan yang kuat, hasil yang baik ini terutama didasarkan pada pengurangan biaya lebih lanjut. Biaya unit yang disesuaikan untuk efek bahan bakar dan mata uang berkurang 1.7 persen pada 2018.

Untuk setahun penuh 2019, Grup Lufthansa terus mengharapkan pertumbuhan pendapatan di kisaran satu digit menengah dan margin EBIT yang disesuaikan dari 6.5 hingga 8.0 persen.

Bidang bisnis dengan kekuatan inovatif yang hebat

Grup Lufthansa terus konsisten fokus pada inovasi. Maskapai jaringan telah meluncurkan serangan produk terbesar sepanjang masa dan menginvestasikan 2.5 miliar euro lebih lanjut untuk kursi baru di semua kelas, penawaran ruang tunggu yang jauh lebih besar dan perluasan layanan digital.

Eurowings telah memantapkan dirinya sebagai nomor tiga dalam lalu lintas titik-ke-titik Eropa dan jelas nomor satu di pasar asalnya pada segmen ini. Tahun lalu, Eurowings mengintegrasikan 77 pesawat yang sebelumnya terbang ke Air Berlin dan mempekerjakan 3,000 karyawan tambahan.

Lufthansa Cargo terus maju dengan digitalisasi rantai pengiriman yang konsisten. Lufthansa Technik berhasil berkat inovasi dan model bisnis digitalnya sendiri dan saat ini memiliki satu dari lima pesawat di seluruh dunia. LSG mendorong penataan kembali strategis bisnisnya. Meski demikian, Lufthansa Group sedang mengkaji apakah LSG dapat memiliki peluang pengembangan yang lebih baik dengan struktur kepemilikan yang baru.

Lufthansa Group berfokus pada pertumbuhan kualitatif dan berkelanjutan

Setiap tahun, Grup Lufthansa menginvestasikan sekitar tiga miliar euro untuk pesawat yang efisien dan tenang. Perusahaan saat ini telah memesan 221 pesawat, yang akan dikirim ke grup pada tahun 2027. Baru-baru ini, grup tersebut memesan 40 pesawat ultra-modern jarak jauh pada bulan Maret. Pesawat ini sendiri membantu menghindari 1.5 juta ton emisi CO2 per tahun. 

Sejak tahun ini, Grup Lufthansa juga telah mengimbangi emisi CO2 dari semua penerbangan bisnis karyawannya dengan yayasan perlindungan iklim "iklim saya". Semua bangunan di tanah akan disuplai dengan listrik ramah lingkungan pada tahun 2030 dan semua kendaraan harus diubah menjadi sistem penggerak bebas emisi jika memungkinkan.

“Kami membutuhkan pertumbuhan. Tetapi kita tidak membutuhkan pertumbuhan buta, kita membutuhkan pertumbuhan yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan. Tiket seharga kurang dari sepuluh euro - seperti yang ditawarkan oleh beberapa pesaing kami - tidak bertanggung jawab secara ekonomi, ekologi, dan politik, ”kata Carsten Spohr.

Untuk stabilitas operasional, Grup Lufthansa telah mengurangi pertumbuhan yang direncanakan secara signifikan. Perusahaan juga menginvestasikan sekitar 250 juta euro di lebih dari 400 tindakan individu. Jumlah pesawat cadangan telah ditingkatkan menjadi 37, penyangga tambahan selama lima hingga sepuluh menit telah direncanakan ke dalam waktu penerbangan pesawat dan 600 karyawan tambahan telah dipekerjakan untuk menstabilkan operasi penerbangan.

Carsten Spohr mendukung Eropa yang bersatu

“Hanya prestasi Uni Eropa yang memungkinkan Grup Lufthansa menjadi nomor satu di Eropa. Dengan 3,000 penerbangan per hari di Eropa saja, kami menghubungkan orang-orang di Eropa satu sama lain - dan dengan penerbangan jarak jauh kami, kami menghubungkan Eropa dengan dunia. Itulah mengapa kami ingin mengambil sikap dan membela gagasan Eropa. Untuk Eropa yang bersatu dan merdeka. Kami di Lufthansa mengatakan 'Ya' kepada Eropa karena keyakinan terdalam, ”kata Carsten Spohr.


Sumber :

https://id.eturbonews.com/251479/carsten-spohr-lufthansa-group-focuses-on-high-quality-responsible-growth/

Saturday, July 6, 2019

Kata CEO Nintendo Tentang Cloud Gaming

Kata Bos Nintendo soal cloud gaming

06 Jul 2019

Nintenddo menyatakan akan bersiap untuk menghadapi perkembangan cloud gaming. Seperti apa langkah yang akan diambil Nintendo?

Kehadiran platform gim berbasis cloud tampaknya berhasil membuat perusahaan gim legendaris seperti Nintendo waspada. Dalam sebuah pertemuan tahunan dengan para pemegang saham, Presiden Nintendo, Shuntaro Furukawa mengungkapkan bahwa perusahaan gim itu harus dapat mengikuti perkembangan platform cloud gaming tersebut. 

“Meskipun kami tidak mengharapkan bahwa semua gim akan menjadi cloud gim dalam waktu dekat, namun teknologinya memang sedang berkembang. Kami melihat masa depan di mana teknologi cloud dan streaming akan lebih berkembang dalam memberikan gim kepada para konsumen. Kami harus mengikuti perubahan tersebut.” ujar Shuntaro Furukawa. 

Tak hanya itu, Furukawa juga mengatakan bahwa Nintendo memiliki pendekatan melalui pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak untuk menjangkau orang-orang di seluruh dunia dengan hiburan unik yang dapat disediakan Nintendo. 

Untuk diketahui, dengan adanya perangkat Nintendo Switch sebenarnya perusahaan ini sudah memberikan manfaat terbesar dari cloud gaming. Artinya, orang tidak lagi memainkan gim di televisi, melainkan di perangkat portabel dan dapat dibawa serta dimainkan di mana saja. Namun Nintendo menilai kapabilitas itu masih belum cukup untuk menghadapi perubahan yang sudah di depan mata. 

Setali tiga uang, Direktur Nintendo, yang juga pencipta Mario, Zelda dan Donkey Kong, Shigeru Miyamoto sepakat dengan pernyataan tersebut. Menurutnya cloud gaming akan menjadi semakin luas di masa depan. Namun ia menambahkan bahwa dirinya tidak percaya kalau cloud gaming akan menggeser popularitas gim konsol seperti Switch.

Sampai saat ini, Nintendo memang tidak memiliki layanan cloud gaming seperti halnya Google. Namun kabarnya perusahaan ini tengah bereksperimen dengan ide tersebut dengan beberapa  partnernya di Jepang.


Sumber :

https://www.tek.id/tek/kata-bos-nintendo-soal-could-gaming-b1Xjl9eOT

https://geserdikit.com/pandangan-nintendo-perihal-cloud-gaming/

Thursday, May 30, 2019

Bos Sukses Ala Jamie Dimon

5 Tips Jadi Bos Sukses Ala CEO JP Morgan Jamie Dimon

30 Mei 2019

CEO JP Morgan Chase, Jamie Dimon merupakan seorang atasan atau bos sukses yang memiliki pegawai sebanyak 256 ribu orang yang tersebar di seluruh dunia dan 170 ribu diantaranya berada di Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data dari Forbes, perusahaan yang dipimpinnya saat ini bernilai lebih dari USD 340 miliar atau Rp 4.885 triliun (Kurs USD 1 = Rp 14.368) dan kekayaannya sendiri mencapai USD 1,3 miliar atau Rp 18,67 triliun.

Tentunya banyak orang yang bertanya-tanya bagaimana cara miliarder ini mengelola JP Morgan agar bisa menjadi besar seperti saat ini?

Dimon mengatakan bahwa manajemen perusahaan yang baik menjadi salah satu kunci kesuksesannya. Namun selain itu, ada beberapa hal yang dilakukannya untuk menjadi pemimpin sukses dan membuat perusahaannya menjadi besar seperti saat ini.

Mau tahu apa saja?

Dilansir dari laman CNBC, berikut lima hal yang CEO JP Morgan tersebut lakukan:


1. Hati-hati dalam Membuat Keputusan

Jika ingin menjadi seorang pemimpin yang hebat maka, Anda juga harus bisa membuat keputusan yang terbaik dan efektif.

Untuk itu, Anda harus mendiskusikannya dengan orang-orang terbaik yang dapat dipercaya. Berhati-hatilah dengan orang sekitar, karena bisa saja mereka akan menusuk Anda nantinya.


2. Percayailah Tim Anda

Semakin baik manajemen perusahaan, maka ini berart Anda harus bergantung pada tim yang dimiliki saat ini. Untuk itu, percayakan tugas yang Anda bagikan pada setiap tim.

Dengan memberikan kepercayaan yang begitu tinggi, ini akan membuat para pegawai tim Anda lebih merasa dihargai dan bekerja lebih keras lagi.


3. Belajarlah untuk Mendengarkan

Untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses, maka belajarlah untuk mendengarkan seluruh masukan, keluhan yang ada pada pegawai Anda.

Dengan begitu, Anda akan benar-benar tahu kondisi dan situasi perusahaan saat ini. Selain itu, hal ini juga akan menghasilkan rasa saling menghormati antar satu sama lain.


4. Bekerjalah Lebih Keras Dibanding Siapapun

Pemimpin sebenarnya bukan hanya menunjukkan kepedulian, Anda harus menunjukkan bukti yang nyata. Selain itu, Anda juga harus lebih bekerja lebih keras lagi, dan memiliki sifat empatik kepada seluruh pegawai yang dimiliki.


5. Tetaplah Waspada

Meskipun saat ini perusahaan sedang berjalan baik, namun sebagai seorang pemimpin yang baik Anda harus tetap waspada akan situasi yang bisa berubah kapan saja.


Sumber :

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3976812/5-tips-jadi-bos-sukses-ala-ceo-jp-morgan-jamie-dimon

Thursday, May 23, 2019

Daftar CEO Terbaik Dunia 2019

Daftar CEO Terbaik Dunia 2019, Siapa Saja?

Yang menjadi CEO terbaik dunia adalah Ben van Beurden yang menjabat sebagai CEO Royal Dutch Shell. Peringkat kedua ditempati CEO Deutsche Lufthansa Carsten Spohr. Kemudian ada nama Chris Nasseta yang merupakan CEO Hilton Worldwide.

CEO selanjutnya adalah David Holl yang memimpin Mary Kay. Nama Emmanuel Faber yang merupakan bos Danone juga masuk dalam daftar CEO terbaik dunia 2019. Di peringkat selanjutnya ada CEO The Estee Lauder Companies Fabrizio Freda, kemudian CEO Dell Technologies Michael Dell. Selanjutnya ada CEO The LEGO Group Niels B Christiansen, kemudian ada CEO ING Raplh Hamers dan terakhir CEO Nintendo Shuntaro Furukawa.

RI sebuah perusahaan penyedia jasa pengukuran dan manajemen reputasi CEO. Untuk tahun kedua berturut-turut, RI telah menerbitkan Global CEO RepTrak, sebuah studi tentang reputasi CEO.

Peringkat tahun ini mengungkapkan peningkatan dua poin rata-rata dalam reputasi CEO dunia, tren yang mencerminkan peningkatan satu poin dalam reputasi perusahaan-perusahaan dunia. Kekuatan pendorong di belakang keduanya, kata Hahn-Griffiths, adalah tanggung jawab bersama.

"Ada waktu dan tempat ketika itu cukup baik bagi para pemimpin untuk memberikan kinerja keuangan, produk baru dan agenda inovatif, tetapi paradigma itu telah berubah," katanya “Tanggung jawab sosial, tanggung jawab karyawan, dan tanggung jawab lingkungan yaitu 32% dari bobot reputasi CEO mana pun.”

CEO Royal Dutch Shell Ben van Beurden mungkin tampak sebagai kandidat yang tidak mungkin mendapat peringkat tinggi dalam daftar CEO terbaik dunia 2019. Lagi pula, tidak hanya sektor energi yang dianggap telah usang, tetapi bisnis yang dipimpin Van Beurden tidak diperhitungkan di antara yang paling terkemuka di dunia.

Sebelumnya Ben van Beurden juga mendapat gelar ini pada 2014. “Melakukan hal yang benar adalah pendorong tunggal reputasi terbesar,” kata Hahn-Griffiths.

Untuk menentukan daftar ini, RI mensurvei lebih dari 230.000 orang di 14 negara selama periode dari Januari hingga Februari 2019. Semua 140 CEO dianggap sebagai perusahaan pemimpin yang akrab dengan setidaknya 50% dari populasi umum. Para CEO itu sendiri harus terbiasa dengan setidaknya 10% dari populasi umum. Semua daftar CEO terbaik ini berdasarkan abjad.

  1. Ben van Beurden 
  2. Carsten Spohr
  3. Chris Nasseta 
  4. David Holl 
  5. Emmanuel Faber 
  6. Fabrizio Freda
  7. Michael Dell
  8. Niels B Christiansen
  9. Raplh Hamers
  10. Shuntaro Furukawa


Sumber :

https://economy.okezone.com/read/2019/05/23/320/2059492/daftar-ceo-terbaik-dunia-2019-siapa-saja

CEO Mary Kay Inc, David Holl

CEO Mary Kay jadi salah satu CEO terbaik di dunia

Kamis, 23 Mei 2019 14:02 WIB

Riset CEO RepTrak® dari Reputation Institute yang kedua ini menyatakan bahwa memiliki sikap yang bertanggungjawab, etika yang baik, dan peduli terhadap permasalahan sosial menjadi faktor kunci membangun reputasi seorang CEO

Mary Kay Inc., merek kecantikan global, hari ini mengumumkan bahwa Chairman dan CEO David Holl dinobatkan sebagai satu dari 10 CEO paling terkemuka di dunia menurut CEO RepTrak 2019 yang diselenggarakan oleh Reputation Institute. 

Reputation Institute, penyedia layanan pengukuran reputasi dunia, mengukur tingkat reputasi lebih dari 140 CEO di seluruh dunia dan mengkaji lebih dari 230.000 nilai individu. Studi ini dilaksanakan pada bulan Januari dan Februari 2019.

"Kepemimpinan dan keahlian operasional David sejak ditunjuk sebagai CEO pada 2006 telah berkonttribusi besar terhadap kesuksesan Mary Kay," ujar Richard R. Rogers, putra dari Mary Kay Ash, Co-founder dan Executive Chairman. 

"Mary Kay adalah sebuah merek yang lahir untuk sebuah tujuan, dan komitmen solid David terhadap nilai-nilai fundamental kami telah menjadikannya sebagai CEO dan pemimpin yang luar biasa."

Menurut CEO Reputation Institute Kylie Wright-Ford, memiliki sikap yang bertanggungjawab, etika yang baik, dan peduli terhadap permasalahan sosial merupakan faktor-faktor kunci dari terbangunnya reputasi seorang CEO. 

Pada kenyataanya, menurut temuan Reputation Institute, reputasi seorang CEO cenderung diukur dari etikanya, bukan dari pertumbuhan bisnis perusahaannya. Dengan demikian, persepsi CEO dan perusahaan yang mereka pimpin sangat terkait satu sama lain.

Selain itu, baru-baru ini, Mary Kay juga berhasil masuk ke dalam daftar America’s Best Employers for Diversity dan America’s Best Midsize Employers oleh Forbes.


Tentang Mary Kay

Salah satu pelopor dan inovator, Mary Kay Ash mendirikan perusahaan kecantikannya lebih dari 55 tahun lalu dengan tiga tujuan: menawarkan kesempatan menarik bagi kaum wanita, menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi, dan membuat dunia ini lebih baik lagi. 

Mimpi tersebut telah berkembang menjadi sebuah perusahaan bernilai miliaran dolar yang didukung anggota pemasar di hampir 40 negara. 

Mary Kay berkomitmen untuk meneliti sains di belakang kecantikan dan untuk memproduksi berbagai produk perawatan kulit, kosmetika warna, dan suplemen kesehatan yang inovatif. Melalui Mary Kay FoundationSM, perusahaan ini telah menyumbangkan donasi sebesar lebih dari 78 juta dolar kepada badan riset dan kekerasan dalam rumah tangga. 

Visi awal Mary Kay Ash terus bersinar - satu lipstik pada satu waktu.


Sumber: 

Mary Kay Inc.

https://www.businesswire.com/news/home/20190522005604/en/

https://www.antaranews.com/berita/883538/ceo-mary-kay-jadi-salah-satu-ceo-terbaik-di-dunia

Tuesday, May 21, 2019

Sukses Seperti Jack Ma

Ingin Sukses Seperti Jack Ma Alibaba? Begini Caranya

21 May 2019

Jack Ma menjadi pendiri perusahaan teknologi yang tidak tahu cara coding. Namun ia berhasil membesarkan Alibaba hingga jadi perusahaan miliar dolar AS. 

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri perusahaan teknologi raksasa Alibaba Jack Ma adalah pemimpin yang tidak tahu cara koding untuk membuat program. Tetapi Ia dapat membuat salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia dengan ketekunan.

Ia memulai dengan meyakinkan masyarakat China bahwa Internet itu nyata dan itu terbukti dengan Alibaba yang telah mencetak pendapatan US$56,152 miliar (Rp 811 triliun).

Jack Ma berbicara dengan Charlie Rose Selasa di konferensi Gateway '17 Alibaba di Detroit tentang perjalanannya, dan memiliki beberapa saran untuk pengusaha - baik mereka yang berharap untuk masuk ke pasar China maupun secara umum.

Berikut adalah lima kunci sukses jangka panjang dari Jack Ma:


1. Orang-orang perlu mempercayai Anda

Orang-orang yang mempertaruhkan segalanya untuk Anda, dari karyawan hingga investor. Mereka harus memercayai Anda. Ma mengatakan kepercayaan adalah bagian integral dari kesuksesan Alibaba.

"Kepercayaan itulah yang membuat kita bersatu," kata Ma. "18 [investor] mempercayai saya. Karena mereka memercayai Saya, Saya harus sangat loyal kepada mereka dan setia pada misi yang kami miliki," tambahnya

Jack Ma mengatakan kepercayaan kepadanya dan misi perusahaan adalah hal paling berharga yang bisa ia miliki.


2. Lupakan kompetisi, fokus pada pelanggan Anda

Ma tidak terlalu khawatir tentang persaingan Alibaba. Semua yang dilakukan Alibaba tergantung pada kebutuhan pelanggan. Alasannya sederhana: untuk mempertahankan dalam jangka panjang, kepuasan pelanggan harus menjadi inti dari pengambilan keputusan Anda.

"Jika pelanggan kami mengatakan 'Jack Ma kamu harus membangun lebih banyak gudang,'" Jack Ma menjelaskan, "Kami membangun gudang. Kami melakukannya bukan karena ada uang; kami melakukannya karena itu perlu."

Ketika ditanya siapa yang dia lihat sebagai pesaing Alibaba, Jack Ma mengatakan dia tidak tahu. "Sebagai pengusaha, jangan anggap tetangga Anda, Tom, sebagai pesaing," katanya. "Jangan memfokuskan pandanganmu pada pesaing. Kamu terlalu kecil untuk fokus pada tetangga atau pesaingmu. Fokus pada pelangganmu. Membuat pelangganmu bahagia itu penting."


3. Pikirkan bisnis Anda dalam istilah global

Bagi Jack Ma, masa depan adalah global. Dia percaya bisnis kecil harus beroperasi secara internasional untuk bertahan dalam jangka panjang. "Jika Anda tidak mencoba mengglobalisasi bisnis Anda melalui Internet, Anda mungkin tidak memiliki peluang bisnis," kata Jack Ma.

Dia berpendapat bahwa bisnis lokal hanya akan semakin kompetitif. Dia mendorong usaha kecil untuk memikirkan bagaimana mereka bisa menjual produk di seluruh dunia.


4. Pekerjakan anak muda dan pekerjakan orang pintar

"Ketika kita masih muda, tidak ada yang memberi kita kesempatan," kata Jack Ma. "Sekarang, kita harus memberi orang muda kesempatan. Orang muda melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik daripada kita."

Dia berpendapat bahwa warisan pribadi tidak lebih penting daripada membangun tim yang akan bertahan lama dan memberi mereka kesempatan untuk melakukannya. Dengan nada yang sama, Ma mengatakan dia mempekerjakan orang yang lebih pintar darinya karena dia tahu itu yang terbaik untuk perusahaan.


5. Terus berjalan

Saran terakhir Ma untuk para wirausahawan mencerminkan perjalanannya dengan Alibaba: Teruskan saja. Ma mengatakan ketekunan itu sangat diperlukan. Karena "Hari ini sangat sulit," katanya kepada Rose. "Besok itu sulit, tetapi lusa sangat indah."


Sumber :

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190521121512-37-73916/ingin-sukses-seperti-jack-ma-alibaba-begini-caranya

Kisah Nadiem & Tukang Ojek

Kisah Nadiem & Tukang Ojek: Dulu Disayang, Kini... Nadiem Anwar Makarim adalah satu dari sedikit orang Indonesia yang punya keistimewaan...