Pages

Friday, April 27, 2018

Shuntaro Furukawa, CEO Nintendo Memulai Era Baru

Bersama Presiden Keenam, Shuntaro Furukawa, Era Baru Nintendo Akan Segera Dimulai

Presiden baru Nintendo akan mulai aktif bekerja pada bulan Juni 2018.

27 April 2018

Tak cuma Nintendo, wafatnya Satoru Iwata di tahun 2015 ialah sebuah pukulan besar bagi seisi industri gaming. Selama kepemimpinannya, ia berjasa mempopulerkan video game dan berhasil menyelamatkan perusahaan dari ambang kebangkrutan. Kabar gembiranya, keputusan Nintendo menunjuk Tatsumi Kimishima sebagai penerus Iwata merupakan langkah tepat.

Sebagai presiden Nintendo kelima, Tatsumi Kimishima memandu perusahaan itu bangkit dari keterpurukan di era Wii U melalui pelepasan Nintendo Switch. Ia sendiri yang menjadi host di acara presentasi console hybrid tersebut di bulan Januari tahun lalu. Per akhir Maret 2018, Switch telah terjual sebanyak 17,78 juta unit, dan selama setahun berkiprah, ia merupakan platorm tempat lahirnya game-game terbaik Nintendo.

Namun terdengar berita mengejutkan di hari Kamis kemarin. Setelah memimpin Nintendo sebagai presiden selama hanya dua setengah tahun, Kimishima berniat untuk mengundurkan diri. Ia punya agenda buat menyerahkan tanggung jawab besar tersebut pada seorang pebisnis muda Jepang bernama Shuntaro Furukawa. Presiden baru Nintendo itu akan mulai aktif bekerja pada bulan Juni 2018.

Penetapan Shuntaro Furukawa sebagai presiden keenam menandai strategi berbeda yang diambil oleh perusahaan serta dimulainya era baru Nintendo. Ditakar dari usia, Furukawa tergolong sangat muda (46 tahun) dengan jarak yang cukup jauh dari Kimishima (68 tahun). Dan meskipun belum begitu dikenal publik, komentar-komentarnya menunjukkan bahwa ia tak ragu berpikir berbeda dan ‘melanggar’ tradisi.

“Saya tumbuh bersama Famicom dan datang dari generasi ini,” kata Furukawa via Bloomberg. “Dan kini [sebagai presiden], saya bekerja satu tim bersama kreator Super Mario, Shigeru Miyamoto, yaitu sosok yang sangat saya hormati. Walaupun begitu, tugas baru saya bukanlah hanya sekadar fokus pada Super Mario. Saya diharapkan untuk mengambil keputusan-keputusan penting demi menjamin masa depan perusahaan.”

Titel presiden disandang Furukawa di periode yang ‘aman dan tentram’. Perusahaan hingga kini masih menikmati kesuksesan Nintendo Switch. Di tahun 2018, angka pengapalan console diperkirakan akan menyentuh 20 juta unit. Saat ini, Switch masih berada di fase awal siklus hidupnya, dan Nintendo telah berhasil membangun kemitraan dengan berbagai publisher/developer third-party – di antaranya Electronic Arts, Activision, Bethesda Softworks, hingga studio-studio indie.

Dengan begitu, terbuka kesempatan luas bagi Furukawa untuk mulai membangun warisannya. Satu pertanyaan besar yang ada sekarang ialah, ketika kepemimpinannya dimulai nanti,  area bisnis Nintendo mana yang akan Furukawa prioritaskan?


Sumber :

https://dailysocial.id/post/bersama-presiden-keenam-shuntaro-furukawa-era-baru-nintendo-akan-segera-dimulai

Tuesday, April 24, 2018

Jeff Bezos: Tak Ada PowerPoint di Amazon

25/04/2018


CEO Amazon Jeff Bezos menyatakan, Amazon memiliki kultur yang cukup aneh dibandingkan perusahaan lain ketika melakukan rapat ataupun pertemuan-pertemuan. Dalam setiap rapat tersebut, tidak akan ditemukan presentasi dalam bentuk PowerPoint produk Microsoft. 

"Tidak ada presentasi yang menggunakan PowerPoint di Amazon," ucapnya seperti dikutip Kompas.com dari BusinessInsider  Rabu (25/4/2018). 

"Setiap kami merekrut jajaran eksekutif dari luar, kami selalu memperingatkan bahwa ini akan menjadi rapat teraneh yang pernah ditemui," tambah dia. 

Bezos mengatakan, pada setiap rapat pembicara harus menyiapkan catatan naratif, paling tidak sepanjang enam halaman, dengan kalimat dan topik yang jelas. "Tidak hanya poin-poin saja. Tetapi harus kontekstual sesuai dengan materi yang akan dibahas," katanya. 

Setiap orang akan duduk tenang dan membaca catatan yang sudah diberikan dengan hati-hati, biasanya akan memakan waktu sekitar setengah jam. Kemudian, mereka akan membahas catatan tersebut. 

"Pertemuan semacam ini jauh lebih baik dibandingkan dengan pertemuan lain yang menggunakan bentuk PowerPoint," ujar Bezos. 

Adapun alasan tidak memakai powerpoint tersebut dijabarkan Bezos dalam memo saat rapat tahunan dengan sejumlah pemegang saham. Dia menyebutkan, untuk dapat membuat sebuah catatan panjang, penulis harus memahami subyek  yang dibicarakan. Selain itu penulis juga perlu untuk dapat membuat orang lain memahami apa yang diutarakan. 

Menurut dia, untuk dapat menghasilkan kerja yang berkualitas, diperlukan usaha bukan kecepatan. 

"Untuk menyelesaikan catatan yang baik, bisa jadi memerlukan waktu satu minggu atau bahkan lebih," ujarnya. Lebih lanjut Bezos menjelaskan, catatan yang baik akan menyulut diskusi menjadi lebih hidup dan berkualitas.


Sumber :

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/25/225000726/jeff-bezos--tak-ada-powerpoint-di-amazon.

Kisah Nadiem & Tukang Ojek

Kisah Nadiem & Tukang Ojek: Dulu Disayang, Kini... Nadiem Anwar Makarim adalah satu dari sedikit orang Indonesia yang punya keistimewaan...